Investasi di Banten Peringkat 5 Nasional, Tembus Rp60,7 Triliun, Serap 110 Ribu Tenaga Kerja

Jika dipresentasikan, investasi di Banten tumbuh 4,27 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hingga masuk 5 nasional.

Hairul Alwan
Rabu, 20 Agustus 2025 | 06:58 WIB
Investasi di Banten Peringkat 5 Nasional, Tembus Rp60,7 Triliun, Serap 110 Ribu Tenaga Kerja
Kepala DPMPTSP Provinsi Banten, Virgojanti memberi keterangan kepada awak media soal investasi di Banten yang mengalami kenaikan pada semester I 2025. Dengan investasi yang diterima, Banten bahkan masuk peringkat 5 nasional.

SuaraBanten.id - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten, Virgojanti, mengumumkan realisasi investasi di Banten selama Semester I 2025 (Januari–Juni) mencapai Rp60,7 triliun. 

Jika dipresentasikan, investasi di Banten tumbuh 4,27 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year) dan telah memenuhi 50,80 persen dari target tahunan Rp119,55 triliun.

Dari total tersebut, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berkontribusi Rp35,3 triliun atau 58 persen dengan pertumbuhan 53,58 persen y-o-y, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp25,4 triliun atau 42 persen namun turun 27,81 persen y-o-y. 

Investasi ini menyerap 110.521 tenaga kerja, terdiri dari 109.377 tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 1.144 tenaga kerja asing (TKA), dengan total 67.997 proyek.

Baca Juga:Maut di Ladang Baduy: 7 Warga Tewas Digigit Ular, Serum Anti Bisa Jadi Barang Langka

Virgojanti mengatakan, Banten juga menempati peringkat ke-5 nasional realisasi investasi PMA dan PMDN Semester I, di bawah Jawa Barat (Rp141 triliun), DKI Jakarta (Rp140,8 triliun), Jawa Timur (Rp74,7 triliun), dan Sulawesi Tengah (Rp64,2 triliun). 

"Di tingkat nasional, Banten berada di posisi ke-6 untuk PMA senilai US$1,5 miliar (5,89 persen) dan peringkat ke-4 untuk PMDN senilai Rp35,3 triliun (6,9 persen)," ujar Virgojanti dalam Rapat Koordinasi Realisasi Investasi Tingkat Provinsi Banten di Puspemkot Tangerang, Kamis 14 Agustus 2025.

Kepala DPMPTSP Provinsi Banten, Virgojanti foto bersama di Puspemkot Tangerang. Ia menyebut investasi di Banten yang mengalami kenaikan pada semester I 2025 dan masuk peringkat 5 nasional.
Kepala DPMPTSP Provinsi Banten, Virgojanti foto bersama di Puspemkot Tangerang. Ia menyebut investasi di Banten yang mengalami kenaikan pada semester I 2025 dan masuk peringkat 5 nasional.

Berdasarkan wilayah, kontribusi terbesar Semester I berasal dari Kabupaten Tangerang Rp16,60 triliun (27,33 persen), Kabupaten Serang Rp13,77 triliun (26,42 persen), Kota Tangerang Rp12,57 triliun (20,70 persen), Kota Cilegon Rp9,87 triliun (16,25 persen).

Kemudian, Kota Tangerang Selatan Rp6,47 triliun (10,65 persen), Kabupaten Lebak Rp546 miliar (0,90 persen), Kota Serang Rp505 miliar (0,83 persen), dan Kabupaten Pandeglang Rp397 miliar (0,65 persen).

5 sektor usaha penyumbang investasi terbesar Semester I adalah perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp10,03 triliun; industri kimia dan farmasi Rp8,05 triliun; industri logam dasar dan barang logam Rp6,80 triliun; perdagangan dan reparasi Rp5,68 triliun; serta industri karet dan plastik Rp4,57 triliun. 

Baca Juga:Istri Bos Pabrik Narkoba Serang Minta Ampun ke Presiden Prabowo Meski Vonis Belum Final

Untuk PMA, sektor unggulan adalah industri kimia dan farmasi Rp5,98 triliun, industri logam dasar Rp4,36 triliun, dan industri kertas serta percetakan Rp2,05 triliun. 

Negara asal PMA terbesar adalah Tiongkok Rp6,19 triliun (24,31 persen), disusul Malaysia Rp3,86 triliun (15,18 persen), Singapura Rp3,66 triliun (14,04 persen), Jepang Rp2,78 triliun (10,95 persen), dan Hong Kong Rp2,57 triliun (10,10 persen).

Sementara itu, pada Triwulan II 2025 (April–Juni) realisasi investasi Banten mencapai Rp29,7 triliun, terdiri dari PMDN Rp20,1 triliun (68 persen) dan PMA Rp9,6 triliun (32 persen). Secara y-o-y, capaian ini turun 9,72 persen, namun tumbuh 4,50 persen dibanding triwulan sebelumnya (quarter-on-quarter). 

"PMDN tumbuh 58 persen y-o-y dan 33,1 persen q-o-q, sedangkan PMA turun 52,5 persen y-o-y namun naik 39,6 persen q-o-q. Investasi ini menyerap 45.601 tenaga kerja, terdiri dari 45.075 TKI dan 526 TKA, dengan total 42.148 proyek," jelasnya.

Virgojanti menambahkan, Banten juga menempati peringkat ke-5 nasional realisasi investasi PMA dan PMDN pada Triwulan II, di bawah Jawa Barat (Rp72,5 triliun), DKI Jakarta (Rp71,1 triliun), Jawa Timur (Rp38,6 triliun), dan Sulawesi Tengah (Rp31,6 triliun). 

'Di tingkat nasional, Banten berada di posisi ke-8 untuk PMA senilai US$0,59 miliar (4,72 persen) dan peringkat ke-4 untuk PMDN senilai Rp20,1 triliun (7,3 persen)," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini