Berdasarkan wilayah di Triwulan II, realisasi investasi terbesar tercatat di Kota Tangerang Rp8,21 triliun (27,66 persen), Kabupaten Tangerang Rp8,12 triliun (27,36 persen), Kabupaten Serang Rp5,60 triliun (20,04 persen), Kota Cilegon Rp3,64 triliun (14,06 persen).
Kemudian, Kota Tangerang Selatan Rp3,40 triliun (11,36 persen), Kota Serang Rp287 miliar (0,97 persen), Kabupaten Lebak Rp273 miliar (0,92 persen), dan Kabupaten Pandeglang Rp203 miliar (0,69 persen).
Sektor usaha terbesar di Triwulan II adalah perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp5,22 triliun; industri kimia dan farmasi Rp4,34 triliun; perdagangan dan reparasi Rp3,22 triliun; industri logam dasar Rp2,67 triliun; serta industri karet dan plastik Rp2,29 triliun.
Menurutnya, PMA didominasi industri kimia dan farmasi Rp3,03 triliun, industri logam dasar Rp1,24 triliun, dan perumahan Rp1,02 triliun, sementara PMDN didominasi perumahan Rp4,19 triliun, perdagangan Rp2,61 triliun, dan industri karet serta plastik Rp2,12 triliun.
Baca Juga:Maut di Ladang Baduy: 7 Warga Tewas Digigit Ular, Serum Anti Bisa Jadi Barang Langka
Lima besar negara asal PMA di Triwulan II adalah Singapura Rp2,26 triliun (23,67 persen), Malaysia Rp2,15 triliun (22,60 persen), Tiongkok Rp2,03 triliun (21,33 persen), Jepang Rp687 miliar (7,20 persen), dan Hong Kong Rp438 miliar (4,59 persen).
Virgojanti menegaskan, capaian ini menunjukkan daya saing dan daya tarik Banten di mata investor.
"Kedekatan dengan pasar, dukungan infrastruktur, dan kemudahan perizinan menjadi faktor kunci yang terus kami perkuat untuk menjaga minat investasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” tandasnya. (ADV)