SuaraBanten.id - Sebuah kisah kejahatan predator yang tak terbayangkan datang dari Kabupaten Serang, Banten. Seorang ayah tiri berinisial IS (36) tega merancang skenario manipulatif dengan menyamar sebagai "bos mafia" di aplikasi online untuk mencabuli anak tirinya yang baru berusia 12 tahun.
Kasus ini mengungkap sisi gelap dunia maya dan bahaya yang mengintai anak-anak saat predator justru datang dari orang terdekat. Pelaku kini telah ditangkap oleh jajaran Polda Banten dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya yang dilakukan sejak tahun 2023.
Berikut adalah 3 fakta kunci dari kasus ayah cabuli anak tiri dengan modus 'Bos Mafia' yang menggemparkan Serang.
1. Berawal dari Aplikasi Pertemanan 'Litmatch'
Baca Juga:Miris! Ayah di Serang Nyamar Jadi 'Bos Mafia' untuk Cabuli Anak Tiri Melalui Aplikasi Online
Semua mimpi buruk ini dimulai dari sebuah aplikasi pertemanan online yang populer di kalangan anak muda, Litmatch. Pada Februari 2023, korban yang tidak menaruh curiga mengunduh aplikasi tersebut dan berkenalan dengan sebuah akun misterius.
Akun tersebut memperkenalkan diri sebagai "Bos Mafia" dan dengan cepat menjalin komunikasi intens hingga bertukar nomor WhatsApp. Tanpa sepengetahuan korban, sosok di balik persona gagah tersebut adalah ayah tirinya sendiri, IS.
Kasubdit 4 Renakta Ditreskrimum Polda Banten, Kompol Herlia, menjelaskan awal mula kejadian. "Awalnya itu pas bulan Februari 2023, korban download aplikasi Litmatch dan kenalan sama seseorang yang disebut korban itu Bos Mafia.
Dari aplikasi itu berlanjut ke WhatsApp dan tidak orang yang tidak dikenal itu ngajak pacaran ke si korban," kata Herlia dalam keterangan resminya, Selasa (12/8/2025).
![Ayah di Serang Nyamar Jadi 'Bos Mafia' untuk Cabuli Anak Tiri Melalui Aplikasi Online [Dok Polisi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/12/19345-ayah-cabul-di-serang.jpg)
2. Video Tanpa Busana Jadi Senjata Pemerasan
Baca Juga:Ini Modus Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa di Banten
Setelah berhasil menjalin hubungan "pacaran" online dengan anak tirinya, IS yang bersembunyi di balik topeng "Bos Mafia" mulai melancarkan aksi bejatnya. Ia membujuk dan kemudian mengancam korban untuk mengirimkan video tanpa busana.
Korban yang ketakutan akhirnya menuruti permintaan tersebut. Video inilah yang kemudian menjadi senjata utama IS untuk memeras dan mengendalikan korban sepenuhnya.
"Jadi orang tak dikenal itu minta video bugil korban dan mengancam akan akan me-reset hp korban kalau korban tak mau. Kemudian karena takut, korban mengirim videonya ke si orang tak dikenal itu," ujar Herlia.
3. Puncak Manipulasi: 'Bos Mafia' Perintahkan Korban Berhubungan Badan dengan Ayahnya
Setelah mendapatkan video korban, pelaku mulai melakukan pemerasan finansial. Namun, karena korban adalah seorang anak yang tidak memiliki uang, IS melancarkan skenario paling keji yang pernah ada. "Bos Mafia" memberikan sebuah "solusi" mengerikan.
"'Bos Mafia' itu menyuruh korban membuat video persetubuhan dengan ayah atau korban," terang Herlia.