Sekolah Disegel Ahli Waris, Kegiatan Belajar SMP 1 Mancak Terpaksa Pindah

Aris mengatakan telah melayangkan surat ke Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, bahwa tanah milik orangtuanya tersebut akan dipakainya sebagai ahli waris.

Chandra Iswinarno
Rabu, 16 Oktober 2019 | 14:21 WIB
Sekolah Disegel Ahli Waris, Kegiatan Belajar SMP 1 Mancak Terpaksa Pindah
SMP 1 Mancak di Serang, Banten disegel seseorang yang mengaku ahli waris tanah tersebut. [Suara.com/Yandhi Deslatama]

SuaraBanten.id - Aktivitas kegiatan belajar mengajar di SMP 1 Mancak Kabupaten Serang sudah tiga hari tidak bisa melakukan kegiatan belajar mengajar di bangunan sekolah tersebut.

Kondisi tersebut terjadi lantaran, seorang ahli waris yang mengklaim memiliki lahan tersebut Aris Rusman bin Jainul menyegel sekolah tersebut. Penyegelan yang dilakukan sejak Senin (14/10/2019) tersebut dilakukan dengan memalangkan bambu di gerbang utama sekolah dengan tulisan di atas karton putih "Maaf, Kami Tutup."

Aris mengatakan telah melayangkan surat ke Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, bahwa tanah milik orangtuanya tersebut akan dipakainya sebagai ahli waris.

"Sudah tiga hari disegel. Begini, surat yang kita layangkan ke Bupati itu kan kita sudah kasih informasi bahwa lahan ini mau kami pakai," kata Aris di depan SMPN 1 Mancak pada Rabu (16/10/2019).

Baca Juga:Kabut Asap Makin Pekat, Pemkot Jambi Kembali Liburkan Sekolah

Aris mengklaim saat orangtuanya masih ada, pihak Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Serang hanya mengaku lahan tersebut berstatus pinjam pakai dan tidak dikuasai oleh Pemkab Serang. Aris menyayangkan lahan milik orangtuanya yang kini sudah meninggal itu dikuasai Pemkab Serang, tanpa adanya jual beli atau sistem menyewa lahan.

"Dari dinas (Dindik Kabupaten Serang) itu kan hanya pinjam pakai, tidak ada pembelian terhadap lahan ini. dinas tidak pernah menganggarkan membeli lahan ini," katanya.

Aris, sebagai ahli waris, mengklaim berhak menggunakan lahan milik orangtuanya yang sudah meninggal dunia itu. Terlebih, sejak digunakan oleh Pemkab Serang sedari tahun 2005, tidak pernah menerima kompensasi apapun.

"Terus apa masalahnya kami dihalang-halangin. Kita mau pakai, kan ini punya kita, mau dipakai," jelasnya.

Sementara, Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Serang pun mengklaim memiliki surat-surat sah. Mulai dari Akta Jual Beli (AJB) lahan SMPN 1 Mancak sejak tahun 1986. Serta surat-surat pelepasan hak yang ditandatangani saksi dari kepala sekolah dan kepala desa saat itu.

Baca Juga:Asap Kebakaran Hutan Pekat Lagi, Sekolah di Palembang Libur 3 Hari

AJB tahun 1986 itu ditandatangani oleh Eno selaku pemilik tanah dan Kusrin yang menjabat sebagai kepala sekolah SMPN 01 Mancak, mewakili Pemkab Serang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini