Pernyataan ini justru semakin menonjolkan adanya jurang informasi antara jadwal resmi pengadilan dengan informasi yang sampai ke tangan keluarga korban.
Insiden ini menjadi potret nyata bagaimana miskomunikasi dalam kasus yang sensitif dapat memicu ketidakpercayaan dan kekacauan, meninggalkan keluarga korban dengan perasaan diabaikan dalam perjuangan mereka mencari keadilan.