Sejarah Tradisi Seba Baduy, Makna, dan Tujuan Dilakukannya

Dalam tulisan ini, SuaraBanten.id bakal membahas sejarah Seba Baduy makna dan tujuan dilakukannya.

Hairul Alwan
Jum'at, 02 Mei 2025 | 11:31 WIB
Sejarah Tradisi Seba Baduy, Makna, dan Tujuan Dilakukannya
Sejumlah warga Baduy mengikuti tradisi Seba di Pendopo Gubernur Banten, di Serang, Banten. [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/tom]

SuaraBanten.id - Tradisi Seba Baduy yang merupakan salah satu tradisi rutin digelar suku Baduy Dalam dan Baduy Luar setiap tahunnya akan kembali digelar hari ini, Jumat, 2 April 2025 hingga Minggu 4 Mei 2025 mendatang.

Tradisi Seba Baduy yang rutin digelar masyarakat adat Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten itu diikuti ribuan warga Baduy Dalam dan Baduy Luar. Dalam tulisan ini, SuaraBanten.id bakal membahas sejarah Seba Baduy makna dan tujuan dilakukannya.

Mereka bakal berjalan sekira 80 kilometer untuk mendatangi Pendopo Kabupatan Lebak di Rangkasbitung dan Pendopo Gubernur Banten di Serang saat Seba Baduy 2025 berlagsung.

Tradisi Seba Baduy 2025 ini kabarnya bakal diikuti sekira 1.750 warga Baduy Dalam dan Baduy luar atau bisa disebut Seba Baduy Gede atau Seba Baduy Besar.

Baca Juga:Pasca Tradisi Seba Baduy, Wisatawan Mulai Padati Kawasan Wisata Baduy

Bila berbicara mengenai sejarah tradisi Seba Baduy, tradisi tahunan masyarakat adat Baduy ini telah berlangsung sejak masa Kesultanan Banten. 

Seba Baduy merupakan bentuk penghormatan dan kesetiaan masyarakat Baduy kepada pemerintah, serta ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah. 

Kata 'Seba' yang merupakan bahasa Baduy berarti 'Persembahan'. Dalam tradisi Seba Baduy, masyarakat adat Baduy, baik Baduy Dalam maupun Baduy Luar berjalan kaki puluhan kilometer tepatnya sekira 80 kilometer.

Masyarakat adat Baduy berjalan kaki menuju pendopo Kabupaten Lebak yang berada di Rangkasbitung dan Pendopo Gubernur Banten di Serang.

Mereka membawa hasil bumi seperti padi, buah-buahan, dan sayuran untuk diserahkan kepada Pemkab Lebak dan Pemprov Banten sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan.

Baca Juga:Isi Pesan Kasepuhan Baduy Kepada Pj Gubernur Banten, Pemerintah Diminta Lakukan Ini

Sebelum pelaksanaan Seba, masyarakat Baduy menjalani serangkaian upacara adat, yaitu Kawalu dan Ngalaksa. Kawalu adalah masa puasa dan penyucian diri selama tiga bulan, sedangkan Ngalaksa adalah upacara panen padi. 

Seba Baduy menjadi puncak dari rangkaian upacara tersebut, menandai akhir masa panen dan awal masa tanam berikutnya. 

Upacara Seba Baduy sendiri memiliki makna spiritual dan budaya serta memperkuat hubungan antara masyarakat adat dan pemerintah. 

Melalui tradisi Seba Baduy, masyarakat Baduy menyampaikan aspirasi, harapan, dan laporan kepada pemerintah, serta mempererat tali silaturahmi.

Tradisi Seba Baduy juga mencerminkan nilai-nilai luhur seperti kesederhanaan, ketulusan, dan harmoni dengan alam. 

Di tengah tantangan modernisasi, masyarakat adat Baduy tetap menjaga dan melestarikan tradisi ini sebagai bagian dari identitas budaya mereka.

Karenanya, Upacara Seba Baduy bukan hanya sekadar ritual tahunan, namun juga simbol keberlanjutan budaya dan komitmen masyarakat Baduy dalam menjaga warisan leluhur mereka.

Setelah mengetahui tentang sejarah Seba Baduy dan maknanya. Mari kita beranjak pada rangkaian tradisi Seba Baduy yang berlangsung mulai hari ini, 2 Mei 2025

Jumat, 2 Mei 2025

  • Persiapan dan Pelaksanaan Pameran Warisan Budaya Takbenda (WBTb) di masing-masing booth sekitar Alun-alun Kota Serang yang dibuka Pukul 07.30 WIB s/d selesai.
  • Pukul 08.00 - 08.30 WIB, Registrasi peserta & pengisi acara, persiapan teknis
  • Pukul 08.30 - 08.45 WIB, Pembukaan oleh MC
  • Pukul 08.45 - 09.00 WIB, Tampilan Kesenian dari Kota Serang (Tarian Pembuka)
  • Pukul 09.00 - 11.00 WIB, Diskusi Budaya sesi I dengan tema "Mitigasi Bencana dalam Tradisi Urang Kanekes" yang berlangsung di Alun-alun Barat Kota Serang
  • Pukul 11.30 - 13.00 WIB, Ishoma
  • Pukul 13.00 - 13.30 WIB, Pembukaan MC sesi siang
  • Pukul 13.30-14.00 WIB, Tampilan Kesenian dari Kota Serang (Rudat)
  • Pukul 14.00-16.30 WIB, Diskusi Budaya Tema 2
  • Pukul 16.30 - 17.30 WIB, Tampilan Kesenian dari Kota Serang (Debus)
  • Pukul 17.30-19.30 WIB, Ishoma
  • Pukul 19.30-23.00 WIB, Bioskop Keliling [nonton film]

Kontributor : Mira puspito

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini