SuaraBanten.id - Kawasan permukiman masyarakat Baduy yang berada di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten mulai ramai dikunjungi wisatawan usai tradisi Seba Baduy.
Wisatawan yang berkunjung ke Baduy kebanyakan dari luar daerah, beberapa di antaranya dari DKI Jakarta dan Jawa Barat. Meski demikian, tetap ada juga warga di Banten yang juga turut mengunjungi kawasan wisata Baduy.
"Kita bersama rombongan ke sini untuk menikmati panorama alam Baduy juga melihat langsung kehidupan masyarakat adat Baduy," kata Hendrawan (40), wisatawan berasal dari DKI Jakarta dikutip dari ANTARA, Senin (3/6/2024).
Para wisatawan itu berkunjung permukiman warga Baduy bersama rombongan kerja, kunjungan mereka kali itu merupakan kedua kalinya. Namun, mereka tetap mengaku perjalanan menuju kawasan Baduy Dalam, Cibeo tetap melelahkan.
Baca Juga:Hujan Lebat Berpotensi Guyur Banten, BMKG Minta Warga Waspada
Seperti diketahui perjalanan menuju Baduy Dalam dari Terminal Ciboleger menghabiskan waktu sekira empat jam dengan melintasi pegunungan, perbukitan yang curam dan tebing.
Setiap wisatawan tampak menggunakan rongkat untuk membantu berjalan kaki melewati jalan setapak ke Kampung Baduy Dalam.
"Kami berangkat hari Sabtu (1/6/2024) dan pulang Minggu sore, melelahkan tapi juga menyenangkan selama perjalanan di kawasan pemukiman Baduy," katanya.
Ia dan rombongan kerja berjumlah 10 orang mengunjungi kawasan Baduy karena ingin menikmati panorama alam dan melepaskan kepenatan di Jakarta.
Ia juga menyebutkan wisata Baduy memang melelahkan namun suasananya menyenangkan.
Baca Juga:Pengedar Sabu dan Ganja Sintetis di Serang Dibekuk, Sempat Pindah-pindah Kontrakan Hindari Polisi
"Kami sendiri sangat kecapaian menempuh perjalanan empat jam dengan kondisi perbukitan dan pegunungan, tetapi menyenangkan," kata dia.
Wisatawan lainnya, Seli (23), yang warga Bogor, Jawa Barat mengaku mengunjungi kawasan pemukiman Badui sudah beberapa kali, karena panorama alam masih asli dan memberikan ketenangan, kenyamanan, serta kegembiraan.
Selain itu, juga masyarakat Badui bersikap baik, damai, rukun, sederhana sehingga saling menghormati dan menghargai.
Karena itu, dirinya bersama teman kuliah ditemani warga Badui berjalan kaki menebus hutan, melintasi jalan setapak menuju pemukiman Badui Dalam maupun jembatan gantung Kadu Gajah.
"Kami mengunjungi Kampung Badui Dalam menempuh perjalanan empat jam dari Terminal Ciboleger sangat melelahkan, namun menyenangkan," kata dia.
Sarpin, petugas pencatat tamu di Posko Kadu Ketug Ciboleger, Kabupaten Lebak mengaku wisatawan memadati pemukiman Badui sejak Sabtu (1/6) dan Minggu, sekitar 20.000 orang. Kebanyakan mereka datang bersama rombongan tempat bekerja, pelajar, mahasiswa, dan lingkungan RT dan RW.
"Kami minta wisatawan agar menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan," katanya.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak Luli Agustina mengatakan pemerintah daerah menargetkan kunjungan wisatawan ke pemukiman kawasan Badui 1,5 juta orang, terdiri atas 1 juta wisatawan nusantara dan 500 wisatawan mancanegara.
"Kami berharap target kunjungan wisatawan tahun 2024 itu bisa terealisasi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat," katanya. (ANTARA)