Dokter Forensik Tak Temukan Janin di Tubuh Korban Mutilasi Pacar di Serang Banten

Tim Forensik RS Bhayangkara Polda Banten, Dr Donald Rinaldi menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kehamilan di tubuh korban pembunuhan dan mutilasi di Serang, Banten.

Hairul Alwan
Selasa, 22 April 2025 | 16:52 WIB
Dokter Forensik Tak Temukan Janin di Tubuh Korban Mutilasi Pacar di Serang Banten
Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda Banten, Donald Rinald memberi keterangan kepada awak media. [Yandi Sofyan/SuaraBanten.id]

SuaraBanten.id - Tim Forensik RS Bhayangkara Polda Banten, Dr Donald Rinaldi menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kehamilan di tubuh korban pembunuhan dan mutilasi yang ditemukan di sebuah kebun di Kampung Ciberuk, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang, Banten pada Jumat (18/4/2025) lalu.

Dokter Forensik telah melakukan pengangkatan rahim di tubuh korban saat menjalani proses autopsi guna mencari tahu penyebab pasti tewasnya korban pembunuhan dan mutilasi tersebut.

"Kalau masalah hamil, memang pada saat autopsi kami angkat itu rahimnya, kosong. Jadi kami tidak bisa memastikan itu hamil," kata Donald di RS Bhayangkara Polda Banten mengungkap hasil autopsi korban mutilasi.

Sebelumnya, Kasatreskrim Polresta Serang Kota Kompol Salahudin mengatakan, dari hasil pemeriksaan, terduga pelaku pembunuhan, Mulyana (23) mengaku nekat membunuh lantaran emosi usai didesak menikah oleh korban Siti Amelia (19) karena telah hamil hasil hubungan gelap keduanya.

Baca Juga:5 Fakta Kasus Pria Mutilasi Pacar di Gunungsari Serang

"Pelaku mengaku emosi karena didesak korban untuk menikahinya, karena saat itu korban diketahui telah hamil. Karena terus didesak, pelaku emosi dan membawa korban ke kebun karet yang sepi dengan dalih membicarakan kehamilan tersebut," ungkap Salahudin.

"Di lokasi, tanpa banyak bicara, pelaku langsung mencekik korban hingga tak sadarkan diri. Setelah itu korban didorong ke jurang, kemudian pelaku kembali mencekik korban untuk memastikan korban meninggal dunia," imbuhnya.

Sementara itu, Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Yudha Satria mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman terhadap motif pelaku Mulyana nekat membunuh dan memutilasi kekasihnya tersebut.

Namun, lanjut Yudha, pelaku Mulyana mengaku nekat menghabisi nyawa kekasihnya tersebut lantaran kalut usai didesak untuk menikah karena korban mengaku hamil.

"Itu (soal kehamilan) masih kita dalami, karena memang kita belum dapat hasil dari dokter apakah korban mengandung atau tidak, kita belum tahu. Apakah korban mengaku hanya untuk dinikahi atau memang mengandung, masih kita dalami. Pengakuan tersangka ini dia kalut karena korban ngaku hamil," ucap Yudha.

Baca Juga:Motif Oknum TNI Keroyok Pemuda di Serang Hingga Tewas Terungkap, Ternyata Karena...

Untuk diketahui, warga di Kampung Ciberuk, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang, Banten digegerkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan tanpa kepala, tangan dan kaki di sebuah kebun pada Jumat (18/4/2025) lalu.

Dimutilasi Saat Masih Hidup

Tim Forensik RSUD Bhayangkara Polda Banten, Dr Donald Rinaldi mengungkap adanya indikasi korban Siti Amelia dimutilasi dalam keadaan masih hidup berdasarkan hasil autopsi yang sudah dilakukan, pada Senin (21/4/2025).

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan terhadap jasad korban secara histopatologi forensik, didapatkan tanda berupa polimorfonuklear pada bagian tungkai kaki kanan dan kiri.

"Awalnya kami tidak bisa memastikan, kemudian kita ambil sampel untuk pemeriksaan kulit, otot yang terkena potongan, memang tadi baru diperiksa pada tungkai (kaki) kanan dan kiri menandakan bahwa itu didapatkan akibat kekerasan tajam pada korban saat dia masih hidup," kata Donald ditemui di RSUD Bhayangkara Polda Banten, Senin (21/4/2025).

Tak hanya itu, diakui Donald, pihaknya turut menemukan adanya luka bakar di bagian bokong dan wajah korban yang sudah terpisah tersebut, dan diduga korban sempat dibakar terlebih dahulu saat masih bernafas.

Pasalnya, lanjut Donald, tim kepolisian berhasil menemukan potongan tubuh korban berupa kepala dan kedua kaki tak jauh dari lokasi penemuan tubuh korban pada Sabtu (19/4). Namun hingga saat ini potongan kedua tangan korban masih belum ditemukan.

"Memang ada luka bakar di daerah bokong sama di daerah wajah. Cuma memastikan bahwa luka bakar itu apa pada saat masih hidup? Kami hanya menemukan jelaga pada tenggorokan, dari tenggorokan korban itu menandakan bahwa pada saat terbakar dia masih hidup, karena menghirup rasa," ungkapnya.

"Dan yang belum ketemu itu lengan kanan dan kiri, itu saja. Kepala dan tungkai atas, tungkai bawah kanan dan tungkai bawah kiri sudah ketemu," imbuh Donald.

Disampaikan Donald, saat ditemukan kondisi jasad Siti Amelia sudah dalam keadaan membususk dan dipenuhi belatung lantaran diperkirakan waktu kematiannya sudah hampir 5 hari sampai akhirnya ditemukan warga pada Jumat (18/4) lalu.

"Kalau dari kondisi Jumat malam, itu kurang lebih sekitar di bawah 5 hari, karena sudah ada belatung, mulai ada pembusukan. Jadi kami perkirakan itu sudah sekitar 5 hari (waktu kematiannya," kata Donald.

Untuk diketahui, Siti Amelia (19) warga Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang ditemukan sudah tak bernyawa dalam keadaan mengenaskan di sebuah kebun di Kampung Ciberuk, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang pada Jumat (18/4/2025) sore.

Saat ditemukan, kondisi jasad Siti Amelia sudah termutilasi lantaran sudah tanpa kepala, kedua tangan dan kedua kaki dengan posisi tertutup batang pohon pisang dan kayu. Sementara untuk bagian dada korban sudah dalam keadaan terbelah.

Kontributor : Yandi Sofyan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini