SuaraBanten.id - Presiden Joko Widodo terbilang berhasil membangun Sumber Daya Manusia (SDM) selama satu dekade atau 10 tahun masa kepemimpinannya.
Pembangunan SDM tersebut dilakukan Jokowi agar Indonesia mampu bersaing secara global dengan masyarakat yang lebih produktif dan inovatif.
Salah satu program yang dicanangkan Presiden Jokowi terkait pembangunan SDM yang menjadi tonggak penting yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP). Seperti diketahui, kartu tersebut memastikan pendidikan dapat diakses masyarakat miskin dan rentan.
Saat Presiden Jokowi menyampaikan Pengantar RUU APBN 2025 dan Nota Keuangan di hadapan Rapat Paripurna DPR RI, ia mengungkapkan program Kartu Indonesia Pintar telah memberikan bantuan pendidikan kepada sekitar 20 juta siswa setiap tahun.
Baca Juga:Projo Kota Tangerang Dorong Kepemipinan Prabowo-Gibran Melanjutkan Program Jokowi
Program tersebut dibuat untuk memberi kesempatan lebih luas kepada anak-anak Indonesia, dari tingkat SD hingga SMA/SMK, agar bisa menyelesaikan pendidikan mereka tanpa kendala finansial.
"Kami ingin semua anak dapat bersekolah dengan baik. Anak-anak yang putus sekolah dapat melanjutkan melalui paket A, B, dan C. Dan yang lainnya diberikan bantuan agar dari SD hingga SMA/SMK, semua bisa membiayai sekolah dengan KIP," kata Jokowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (16/8/2024) dikutip dari Suara.com.
Program Kartu Indonesia Pintar itu tak hanya berfokus pada pendidikan dasar dan menengah saja, pemerintah juga mengalokasikan bantuan untuk mahasiswa melalui Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) serta program Bidik Misi.
Jokowi memaparkan, sebanyak 1,5 juta mahasiswa menerima manfaat tersebut, termasuk beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang telah diberikan kepada sekira 45 ribu penerima.
Jokowi juga menyebut anggaran untuk KIP Kuliah terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ia menjabarkan pada 2020, anggaran program mencapai Rp3,7 triliun dengan penerima sebanyak 552.706 orang.
Baca Juga:Pendukung Sachrudin-Maryono dan Projo Tangerang Road Show 13 Kecamatan
Kemudian, alokasi anggaran tersebut terus bertambah, dengan anggaran pada tahun 2024 mencapai Rp13,9 triliun yang disalurkan kepada 985.577 mahasiswa.
Bantuan biaya kuliah tersebut juga disesuaikan berdasarkan akreditasi program studi (prodi), mulai dari Rp2,4 juta hingga Rp12 juta, tergantung tingkat akreditasi prodi yang diambil oleh penerima.
Pada kesempatan di Kabupaten Banyumas, Presiden Jokowi membagikan 3.317 Kartu Indonesia Pintar kepada siswa-siswi SD, SMP, SMA/SMK, dan kejar paket A, B, dan C. Ia pun menekankan bantuan tersebut digunakan secara bijak untuk kepentingan sekolah.
"Janjian kita, kalau uang di kartu dipakai beli pulsa akan dicabut. Untuk keperluan sekolah, tidak untuk yang lain," ujar Jokowi saat acara tersebut.
Lebih lajut, Jokowi memastikan pemerintah akan menambah anggaran KIP jika ada kelebihan anggaran di tahun-tahun mendatang, sebagai upaya berkelanjutan memperkuat sektor pendidikan di Indonesia.
"Anak-anak harus belajar dengan baik, karena persaingan ke depan, dalam 10-30 tahun mendatang, akan semakin ketat," ujar Jokowi.
Program Kartu Indonesia Pintar mencerminkan komitmen Jokowi membangun SDM Indonesia yang lebih baik. Dengan alokasi Rp113 triliun selama 10 tahun, pemerintah telah membantu 20 juta siswa di seluruh jenjang pendidikan, dari SD hingga SMA/SMK.
Kebijakan ini menjadi salah satu wujud nyata keberhasilan pemerintahan Jokowi dalam memastikan bahwa akses pendidikan tidak lagi menjadi hambatan bagi generasi penerus bangsa.
Program Kartu Indonesia Pintar menjadi bukti bahwa upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat tercapai dengan kesungguhan dan komitmen pemerintah.