Balai TNUK Minta Google Buramkan Lokasi di Peta

Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) bersurat kepada google agar area kawasa dibubarkan.

Hairul Alwan
Kamis, 13 Juni 2024 | 22:31 WIB
Balai TNUK Minta Google Buramkan Lokasi di Peta
Foto anak Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. [Dok Humas Balai Taman Nasional Ujung Kulon]

SuaraBanten.id - Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) berencana akan mengirim surat kepada Google agar area kawasan dapat diburamkan. Hal tersebut merupakan upaya agar para pemburu tidak bisa melakukan pemetaan terhadap jalan di TNUK.

Kepala Balai TNUK, Ardi Andono mengatakan dugaan kemungkinan Sunendi bisa mengetahui jalur-jalur yang kerap dilalui badak akibat sering adanya sosialisasi dari pihak balai mengenai badak di tingkat desa sampai kecamatan yang data-data tersebut dihadirkan dalam presentasi.

Bahkan program rhino goes to school juga dulu sering dilakukan oleh balai untuk mensosialisasikan badak kepada siswa-siswi di sekitar TNUK. Hal itu kata Ardi menjadi evaluasi karena ternyata memilki dampak positif dan dampak negatif bagi warga.

“Jadi bahan evaluasi kami ke depan bahwa yang namanya data data seperti itu memiliki dua mata pisau. Kadang kita bisa memberi penjelasan ke masyarkat bahwa kondisi badak seperti ini dan seterusnya tapi ada juga orang yang memanfaatkan itu sebagai data untuk berburu,” kata Ardi.

Baca Juga:Siti Nurbaya Pastikan Intensifkan Penanganan Perburuan Badak Jawa di TNUK

Bahkan, informasi soal badak secara detail juga bisa ditemukan lewat video-video youtube. Pihaknya berencana akan meminta youtube juga untuk bisa me-take down video yang memberikan informasi spesifik soal badak karena dikhawatirkan dapat dimanfaatkan oleh pemburu. Pihaknya juga berniat bersurat kepada Google akan melakukan pemburaman di beberapa titik TNUK.

“Kesalahan-kesalahan kita yang lalu adalah menyebut jumlah kamera menyebut lokasi. Google earth saja kalau kita lihat itu sangat detail. Mungkin nanti kita juga bersurat ke Google bagaimana supaya itu diburamkan lah jalan-jalan itu kelihatan sekali di google earth ini,” tutur Ardi.

TNUK menurut Ardi sangat kewalahan dalam pengamanan karena hanya memiliki 94 pegawai termasuk bagian administrasi. Luas kawasan kurang lebih 106 ribu hektar yang mencakup darat dan laut dinilai sangatlah besar.

“Polhutnya (Polisi hutan) cuma 12 jadi kami ini termasuk polhut yang super mengamankan 106 ribu hektar baik itu darat dan laut,” pungkasnya.

Baca Juga:KLHK Verifikasi Periode Kematian Badak Jawa Korban Perburuan Liar di TNUK

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini