Oknum PNS Kemenag Banten Cabuli Anak Tiri, Aksi Bejat Dilakukan Sejak Korban Kelas 2 SD

Seorang oknum PNS di Kemenag Banten melakukan aksi pencabulan kepada anak tiri sejak korban kelas 2 SD.

Hairul Alwan
Jum'at, 22 Desember 2023 | 22:23 WIB
Oknum PNS Kemenag Banten Cabuli Anak Tiri, Aksi Bejat Dilakukan Sejak Korban Kelas 2 SD
Ilustrasi Pelecehan Seksual , Pencabulan oknum ASN Kemenag Banten. (Unplash)

SuaraBanten.id - Seorang oknum PNS alias Pegawai Negeri Sipil di Kanwil Kemenag Banten berinisial S dilaporkan sang istri ke polisi lantaran diduga telah mencabuli anak tiri yang masih berusia 10 tahun.

Menurut keterangan istri pelaku Eha mengatakan, pelaporan terhadap suaminya dilakukan ke Unit PPA Satreskrim Polresta Serang Kota pada Kamis (14/12/2023) lalu.

Setelah itu, korban yang merupakan anak kandungnya itu langsung dilakukan visum di Rumah Sakit Drajad Prawiranegara Serang.

Ia mengungkapkan, kejadian tersebut bermula saat dirinya curiga dengan noda sperma yang ada di celana dalam korban. Ia kemudian berusaha mencari bukti-bukti mengenai kecurigannya tersebut.

Baca Juga:Diduga Hendak Tawuran 24 Pelajar di Pandeglang Diamankan Polisi, 9 Celurit Jadi Barang Bukti

Kemudian ibu korban menyasar handphone milik suaminya lantaran dirinya selalu dilarang untuk meminjam bahkan menyentuh handphone sang suami.

Hingga akhirnya pada Rabu (13/12/2023), ia pun memiliki kesempatan untuk mengecek HP saat suaminya sedang mandi.

"Sempat curiga, pas nyuci celana dalam si dede ada (noda) sperma. Saya nunggu kesempatan dia lupa HP, akhirnya ada kesempatan itu," ungkap Eha saat ditemui awak media, Jumat (22/12/2023).

Saat memeriksa HP milik suami, ia dikejutkan dengan puluhan foto-foto yang tersimpan di dalam HP suaminya tersebut.

Sehingga dirinya pun bergegas memberitahu apa yang dilihatnya kepada kakak kandungnya.

Baca Juga:Puncak Kepadatan Lalu Lintas di Tangerang Diprediksi Terjadi Besok

"Ada puluhan foto kemaluan si dede, hanya foto aja, dan itu puluhan ada sekitar 50 foto, karena bajunya beda-beda, dan lokasinya juga beda-beda. Saya bisa tau karena dari celana dalamnya si dede," ujarnya

Di tempat sama, paman korban Usep mengatakan, dirinya sempat didatangi ibu korban sambil menangis. Kemudian, ibu korban menunjukan foto-foto yang didapatnya dari handphone pelaku.

"Dia (ibu korban) datang nangis-nangis. Saya kira mereka berantem, karena memang sering berantem. Adik saya ngomong sambil nangis, langsung adik saya itu nunjukin foto, kata saya 'ini foto apa?', kata dia 'liat sama Ka Usep ini foto siapa, ini dede'. Akhirnya dia bilang," terang Usep.

Disampaikan Usep, korban mengakui telah dicabuli oleh ayah tirinya berulang kali. Kata Usep, korban pun mengaku diancam oleh ayah tirinya untuk tidak berteriak dan melaporkan kepada ibu kandungnya atas apa yang telah menimpa korban.

"Pas saya tanya si dede, dia langsung nangis ke paha saya sambil nunduk mukanya, saya tanya 'kenapa dede? Bilang ke Pakde ga usa takut, ada Pakde', terus dia jawab 'itu ayah S ngituin dede' sambil langsung mempraktekan perlakuan ayah tirinya, itu katanya (korban) dilakukan sejak kelas 2 SD dan sekarang kelas 4 SD," ungkap Usep.

"Kata dia, ayah tirinya megang-megang kemaluan, diusap-usap, terus jarinya dimasukin ke itunya si dede. Saya tanya selain jari ada lagi ga, dia bilang 'ga tau ya, ada yang masuk kayak bukan tangan'," ungkap Usep.

"Pelaku ini PNS, saya tau, bahkan bulan haji kemarin dia jadi pendamping haji sekaligus ibadah haji, jadi barusan ibadah haji, dia kerja di Kemenag Provinsi Banten," imbuhnya.

Disampaikan Usep, saat ini keberadaan pelaku sudah tidak diketahui lantaran langsung melarikan diri saat mengetahui dirinya telah dilaporkan ke pihak kepolisian atas dugaan tindak pencabulan yang dilakukan kepada anak tirinya tersebut.

"Belum (tahu), sampai sekarang ga ada, sejak dia tau bahwa dia dilaporkan, enggak pulang-pulang," kata Usep.

Sementara itu saat dikonfirmasi, Kanit PPA Satreskrim Polresta Serang Kota Ipda Mufty Ali membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban.

Menurutnya, saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum dari pihak Rumah Sakit Drajad Prawiranegara Serang untuk selanjutnya melakukan pemanggilan terhadap terlapor.

"Iya benar (keluarga sudah laporan), kita sudah mengajukan permohonan visum ke RSDP, sambil menunggu visum keluar dan kita liat hasilnya baru kita undang terlapor. Karena ini menghadapi natal, mudah-mudahan setelah natal bisa keluar hasilnya," kata Febby.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini