Bendungan Sindangheula Dituding Jadi Penyebab Banjir Serang, Kepala BBWSC Beri Penjelasan

Jayanda mengungkapkan, bencana banjir yang melanda Kota Serang, Selasa (1/3/2022) kemarin, terjadi akibat curah hujan tinggi.

Hairul Alwan
Rabu, 02 Maret 2022 | 16:06 WIB
Bendungan Sindangheula Dituding Jadi Penyebab Banjir Serang, Kepala BBWSC Beri Penjelasan
Kepala BBWSC Kementerian PUPR, I Ketut Jayada bersama Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dan Wali Kota Serang Syafrudin meninjau Bendungan Sindangheula, Rabu (2/3/2022). [Bantennews]

SuaraBanten.id - Bandungan Sindangheula belakangan dituding menjadi penyebab banjir di Kota Serang menjadi perhatian Kepala BBWSC Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC) Kementerian PUPR, I Ketut Jayada.

Jayanda mengungkapkan, bencana banjir yang melanda Kota Serang, Selasa (1/3/2022) kemarin, terjadi akibat curah hujan tinggi. Karenanya mengakibatkan melubernya air yang melintasi Bendungan Sindangheula.

“Kemarin terjadi banjir yang cukup luar biasa dari hasil pengamatan kami ada curah hujan tinggi dengan durasi panjang sekitar 243 mm yang terjadi di hari kemarin (Selasa 1 Februrai 2022) sehingga menimbulkan dampak banjir luar biasa,” kata Jayadi.

Pada hari ini, Rabu (2/3/2022), Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dan Wali Kota Serang Syafrudin ikut meninjau Bendungan Sindangheula ditemani Jayada. Dalam kesempatan itu, Jayada memaparkan daya tampung Bendungan Sindangheula yakni sebanyak 9 juta kubik.

Baca Juga:5 Warga Serang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang, Ribuan Lainnya Mengungsi

“Sementara kapasitas tampungan bendungan kami itu 9 juta. Kemudian dari hasil perhitungan kami debit yang diterima itu sekitar 11 juta, (jadi) ada kelebihan (debit air) yang harus mengalir ke laut,” katanya.

Jayadi juga memastikan, tidak ada unsur kesengajaan untuk membuang air ke aliran Sungai Cibanten, sehkngga menyebabkan banjir besar.

“Ini terjadi secara alamiah, bukan sengaja. Karena desain (bendungan) seperti itu (air yang meluber) mengalir melalui sungai,” jelasnya.

Agar banjir tidak terjadi lagi, Jayada mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Serang dan Provinsi Banten untuk melakukan pembenahan daerah aliran sungai.

“Kita koordinasi membenahi hilir (sungai), supaya badan sungai itu siap menampung kelebihan air tadi. Khususnya terkait penataan, penertiban (bangunan). Karena di hilir sungai sangat terkontaminasi bangunan-bangunan yang ada di badan sungai, jadi bukan di pinggir sungai lagi,” ungkapnya.

Baca Juga:Vihara dan Masjid Jadi Tempat Pengungsian Warga Terdampak Banjir di Banten Lama

Ada juga penyempitan aliran sungai sehingga menimbulakn banjir.

“Kapasitas air di sini (Bendungan Sindangheula) tidak mampu dialirkan sungai. Karena itu sudah (kami) berkoordinasi melakukan early warning sisitem, edukasi, supaya sungai aman,” sambungnya.

Dirinya juga memastikan, secara prinsip Bendungan Sindangheula berfungsi seperti sebuah wadah. Dimana jika kapasitas sudah penuh, maka air secara alami akan meluber.

“Nah ketika kapasitas memenuhi akan melimpah dengan sendirinya menjadi aliran alami ke sungai,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini