Gawat! Dua Warga Baduy Positif Covid-19, Bergejala Pasca Melahirkan

Dua warga Baduy terpapar Covid-19 merupakan warga Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Hairul Alwan
Kamis, 19 Agustus 2021 | 11:48 WIB
Gawat! Dua Warga Baduy Positif Covid-19, Bergejala Pasca Melahirkan
Warga Baduy Luar berjalan menuju area permukimannya. [Suara.com/Oki Faturrohman]

SuaraBanten.id - Dua warga Baduy Positif Covid-19. Dua warga Suku Baduy positif Covid-19 bergejala pasca melahirkan.

Warga Baduy positif Covid-19 diungkapkan Kepala Puskesmas Cisimeut, dr. Maytri Nurmaningsih.

Dua warga Baduy terpapar Covid-19 merupakan warga Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Setelah belakangan ini warga Suku Baduy ramai diperbincangkan nol kasus Covid-19 sejak awal pandemi Covid-19, kini ditemukan dua warga terpapar Covid-19.

Baca Juga:Dua Warga Baduy Positif Covid-19, Ini Penjelasan Kepala Puskesmas Cisimeut

Kepala Puskesmas Cisimeut, dr. Maytri Nurmaningsih mengungkapkan kedua warga Baduy tersebut terkonfirmasi terpapar covid-19 pasca melahirkan.

"Iya dua orang positif, cuma sudah lama pada bulan Juli 2021 lalu, sedangkan hasil PCR baru minggu awal Agustus. Mereka diketahui positif setelah dilakukan test antigen dan PCR pasca melahirkan," jelas Maytri saat dihubungi suara.com, pada Jum'at (13/8/2021).

Ia menjelaskan, kronologis kedua warga Baduy itu positif bermula saat keduanya menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Cisimeut.

Kedua warga Baduy tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan karena mengeluh sakit, dan mengalami gejala, pasca melahirkan.

"Karena yang menjalani pemeriksaan kesehatan apalagi mengalami gejala akan dilakukan swab terlebih dahulu, dan kami lakukan itu. Kedua warga Baduy itu sendiri mengeluh sakit seperti mengalami susah kencing” lanjutnya.

Baca Juga:Jamang Hideung Pakaian Adat Suku Baduy yang Dipakai Jokowi, Begini Kata Analis Budaya

Sebelum hasil PCR keluar, dua pasien terkonfirmasi positif melalui hasil swabnya tersebut langsung melakukan isolasi mandiri (isoman). Isoman dilakukan mereka tidak dirumahnya, namun di huma (sawah kering) yang berada diperkebunan jauh dari pemukiman warga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini