Suku Baduy Dalam Bertapa, Wisatawan Dilarang Masuk Hingga Pertengahan 2021

Kalau puasa itu tapa, jadinya nyepi. Tidak boleh diganggu karena memang sedang melaksanakan tapa, kata Jaro Saija.

M Nurhadi
Rabu, 10 Februari 2021 | 12:29 WIB
Suku Baduy Dalam Bertapa, Wisatawan Dilarang Masuk Hingga Pertengahan 2021

SuaraBanten.id - Sekurang-kurangnya tiga bulan atau sekitar bulan Mei, Saba Baduy Dalam akan menutup diri dan tidak menerima wisatawan. Kebijakan ini diambil dalam rangka tradisi Kawalu atau Puasa.

Baduy Dalam akan menutup diri dari publik mulai dari 13 Februari – 14 Mei 2021. Tradisi ini biasa dilakukan selama tiga bulan setiap tahunnya yakni pada bulan Kasa, Karo, Katiga.

“Iya benar untuk 3 bulan ke depan, Saba Budaya Baduy Dalam ditutup,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin kepada awak media, Selasa (9/2/2021).

Keputusan Tangtu Tilu Jaro Tujuh Lembaga Adat Desa Kanekes menyebut, wisatawan yang berkunjung tidak diizinkan mendatangi perkampungan Suku Baduy Dalam. Kecuali tamu khusus yang telah diizinkan sebelumnya.

Baca Juga:Suku Baduy Merasa Terusik, Minta Jokowi Hapus Wilayahnya dari Peta Wisata

“Tamu pemerintah dinas diizinkan 1 sampai dengan 5 orang, dengan menerapkan prokes, tamu pribadi diizinkan 1 sampai 2 orang. dengan menerapkan Prokes. Adapun tamu rombongan ditutup Selama Bulan Kawalu dan PSBB,” ungkapnya.

“Lalu bagaimana dengan Baduy Luar? Masih bisa dikunjungi, tapi setelah PSBB di Kabupaten Lebak berakhir,” imbuhnya melansir Bantenhits (jaringan Suara.com).

Para pengunjung dilarang mengunjungi tiga kampung Baduy Dalam, yakni Kampung Cibeo, Cikartawana, dan Kampung Cikeusik, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar.

Selain itu, larangan juga berlaku untuk kunjungan ke suku Baduy dengan alasan masih adanya penerapan PSBB, dan hasil musyawarah bersama Tangtu Tilu Jaro Tujuh (Puun) serta Pemerintah Desa Kanekes. 

“Baduy dalam ditutup selama tiga bulan larangan. Terkecuali memang ada tamu dari instansi pemerintahan dan tamu yang mempunyai niat tujuan khusus (ziarah),” ucap Jaro Saija.

Baca Juga:Tuntutan Warga Baduy agar Dicoret Dari Destinasi Wisata Disebut Tidak Benar

“Kalau puasa itu tapa, jadinya nyepi begitu. Tidak boleh diganggu karena memang sedang melaksanakan tapa,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini