Bon Jovi Sebut Pilkada 2020 di Tengah Pandemi Corona Terkesan Dipaksakan

Dia berharap pelaksanaan Pilkada 2020 bisa ditunda dan bisa dilaksanakan setelah penyebaran Virus Corona di Indonesia, termasuk di Pandeglang.

Chandra Iswinarno
Rabu, 10 Juni 2020 | 17:15 WIB
Bon Jovi Sebut Pilkada 2020 di Tengah Pandemi Corona Terkesan Dipaksakan
Bakal Calon Bupati Pandeglang yang juga Vokalis Jamrud Krisyanto bersama Bakal Calon Bupati Pandeglang Hendra Pranova. [Suara.com/Saepulloh]

SuaraBanten.id - Bakal Calon Wakil Bupati Pandeglang jalur perseorangan Hendra Pranova, yang biasa disapa Bon Jovi, menilai, penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 di tengah Pandemi Covid-19 terkesan dipaksakan. Apalagi, jumlah orang yang terpapar Virus Corona dalam beberapa waktu terakhir terus meningkat.

Lantaran itu, dia berharap pelaksanaan Pilkada serentak 2020 bisa ditunda dan bisa dilaksanakan setelah penyebaran Virus Corona di Indonesia, termasuk di Pandeglang, mereda. Tak hanya itu, Dia juga khawatir ada tahapan Pilkada yang tidak bisa di jalankan dengan maksimal.

"Baiknya ditunda, selain terkesan dipaksakan, khawatir tahapan tahapannya tidak maksimal," katanya kepada Suara.com, Rabu (10/6/2020).

Hendra juga sependapat dengan sejumlah para pengamat, jika Pilkada tetap dilaksanakan di tengah pandemi hanya menguntungkan calon petahana. Apalagi dalam Pilkada Pandeglang, bakal diikuti calon petahana.

Baca Juga:Cerita Krisyanto Jamrud Maju Pilkada Pandeglang Lewat Jalur Independen

Sementara dirinya, yang maju mendampingi vokalis Band Rock Jamrud Krisyanto, bermodalkan dukungan KTP masih membutuhkan ruang dialog dan sosialisasi terhadap masyarakat.

"Ya sepakat (menguntungkan petahana). Kalau ditiadakan kampanye secara tatap muka, kami yang dari independen tentu butuh ruang untuk bersosialisasi secara langsung. Dialog langsung dengan masyarakat dan para tokoh. Kemungkinan kami akan kesulitan," ujarnya.

Diperparah lagi munculnya wacana meniadakan kampanye tatap muka yang bakal diganti menggunakan kampanye virtual. Menurutnya, kampanye virtual dinilai belum bisa diterapkan di Pandeglang, lantaran tidak semua warga memiliki gadget, termasuk juga belum didukung dengan jaringan internet yang memadai.

Sebagai pendatang baru di Pilkada ini yang maju melalui jalur independen, tentu Hendra dan Krisyanto sulit baginya jika tidak melakukan tahap muka dengan warga, karena pasangan ini masih perlu melakukan pendekatan dengan masyarakat.

"Terkait kampanye virtual, untuk calon dari independen jelas kesulitan, karena untuk di Pandeglang tidak semua masyarakat yg berada di pelosok mempunyai gadget. Dan sulit bagi calon independen untuk menyentuh hati masyarakat kalau tidak bersilaturahmi langsung," katanya.

Baca Juga:Pilih Jalur Independen di Pilbup Pandeglang, Krisyanto Jamrud: Biar Bebas

Lebih lanjut, dia mengatakan, timnya masih terus melakukan gresrut kepada para calon pemilih ditengah pandemi, walaupun dilakukan oleh beberapa orang saja. Dalam waktu dekat, Dia juga akan menurunkan tim untuk mengawal KPU Pandeglang saat melakukan verifikasi faktual (verfak) calon perseorangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini