SuaraBanten.id - Di balik kasus hukum pemilik Apotek Gama, terungkap praktik berbahaya meracik "obat stelan" yang mengandung campuran obat keras seperti Deksametason dan Asam Mefenamat.
Kasus yang kini di tangan Kejari Cilegon ini menjadi peringatan keras tentang ancaman kesehatan publik dari sediaan obat keras ilegal yang diracik menjadi obat stelan.
Pelimpahan kasus pemilik Apotek Gama 1 Cilegon ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilegon membuka tabir bahaya di balik peredaran "obat stelan" alias obat keras ilegal.
Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa obat racikan tanpa izin yang dijual bebas tersebut mengandung campuran obat keras, mengancam kesehatan konsumen yang tidak menaruh curiga.
Kejaksaan Negeri Cilegon telah resmi menerima tersangka pemilik Apotek Gama, Lucky Mulyawan Martono dan 61 item barang bukti dari Penyidik Polda Banten pada hari Senin, setelah berkas perkaranya dinyatakan lengkap.
Tersangka adalah pemilik Apotek Gama 1 Cilegon yang terlibat dalam peredaran sediaan farmasi ilegal.
“Tersangka disangka melanggar Pasal 436 ayat (2) UU No.17 Tahun 2023 tentang Kesehatan jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,” ujar Kepala Seksi Intelijen Kejari Cilegon, Nasruddin, dalam keterangannya.
Yang menjadi sorotan utama dalam kasus ini adalah kandungan berbahaya dari obat-obatan yang diedarkan.
Berawal dari laporan masyarakat dan ditindaklanjuti oleh BPOM, ditemukan fakta bahwa obat racikan tersebut mengandung bahan obat keras.
Baca Juga: Babak Baru Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek, Kini Dilimpahkan ke Kejaksaan
Berdasarkan hasil uji laboratorium, sediaan ilegal itu positif mengandung Deksametason, Asam Mefenamat, Salbutamol Sulfate, dan Natrium Diklofenak. Praktik berbahaya ini dipertegas oleh temuan di lapangan.
“Obat-obatan ditemukan dalam bentuk racikan tanpa kemasan resmi di lokasi yang tidak berizin sebagai gudang farmasi. Ini sangat membahayakan kesehatan masyarakat,” tegas Nasruddin.
Skala peredaran obat ilegal ini pun tidak main-main. Di antara 61 item barang bukti yang diserahkan, terdapat ratusan ribu tablet dan kaplet obat keras.
Salah satu yang paling signifikan adalah 40.000 kaplet Flacoid 0,75 yang dikemas dalam 400 botol plastik. Dengan pelimpahan ini, proses hukum akan segera berlanjut ke pengadilan.
“Tujuan penyerahan ini adalah untuk penelitian dan kelengkapan syarat pelimpahan ke pengadilan. Kami akan memprosesnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” imbuh Nasruddin.
Kasus ini menjadi pengingat serius bagi publik akan bahaya membeli dan mengonsumsi obat-obatan yang tidak memiliki identitas produk dan izin edar yang jelas. Pihak kejaksaan pun mengimbau masyarakat untuk proaktif.
Berita Terkait
-
Babak Baru Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek, Kini Dilimpahkan ke Kejaksaan
-
Oknum Pegawai Kemenag Cilegon Nyambi Jadi Calo CPNS Dituntut 6 Tahun Penjara
-
Terdakwa Korupsi Retribusi Sampah di Cilegon Divonis 3 Tahun, JPU Pikir-pikir untuk Banding
-
Kejari Usut Dugaan Kasus Korupsi Baznas Cilegon, Kasi Intel: Masih Puldata dan Pubaket
-
Apotek Gama Cilegon Diduga Jual Paket Obat Ilegal dan Berbahaya
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Suzuki Dibawah Rp 100 Juta: Irit, Murah, Interior Berkelas
- 6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
- 5 Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun Keatas, Hempaskan Penuaan Dini
- Klub Presiden Prabowo Subianto Garudayaksa FC Mau Rekrut Thom Haye?
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga untuk 8 Penumpang: Murah, Nyaman, Irit
Pilihan
-
Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Tetap Santai: Masih Prudent dan Terukur
-
Flexing Barang Mewah Bisa Bikin Anda 'Disapa' Petugas Pajak!
-
Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
-
4 Rekomendasi HP Gaming RAM 12 GB Memori 512 GB, Harga di Bawah Rp 5 Juta Terbaik Juli 2025
-
BPS Mendadak Batalkan Rilis Jumlah Penduduk Miskin RI Usai Adanya Perbedaan Data Dengan Bank Dunia
Terkini
-
Modus Keji Paman di Serang Perkosa Keponakan di Samping Sang Istri: Ini Aib Kamu Sendiri
-
Dilepas Andra Soni, Dua Paskibraka Nasional Asal Banten Target Pasukan Inti
-
Kasus "Obat Setelan" Apotek Gama Dilimpahkan ke Kejari Cilegon
-
Babak Baru Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek, Kini Dilimpahkan ke Kejaksaan
-
Korban Pelecehan Seksual SMAN 4 Serang Lapor Polisi, Korban Lain Diimbau Ikut Laporkan!