Tak Terima Anak Ditampar, Orang Tua Siswa SMAN 1 Cimarga Siap Tempuh Jalur Hukum

Kasus dugaan penamparan siswa di SMAN 1 Cimarga, Lebak, berbuntut panjang. Setelah 630 siswa mogok sekolah, kini orang tua korban berencana menempuh jalur hukum.

Hairul Alwan
Selasa, 14 Oktober 2025 | 14:57 WIB
Tak Terima Anak Ditampar, Orang Tua Siswa SMAN 1 Cimarga Siap Tempuh Jalur Hukum
Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria (Instagram/sman_1cimarga)
Baca 10 detik
  • Tak terima anaknya ditampar, orang tua siswa SMAN 1 Cimarga akan lapor polisi.
  • Kasus ini memicu mogok sekolah 630 siswa SMAN 1 Cimarga dan tuntutan agar kepala sekolah dilengserkan.
  • Kepala SMAN 1 Cimarga membantah menampar keras, sebut hanya memukul pelan karena siswa tidak jujur.

SuaraBanten.id - Kasus dugaan penamparan siswa di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten lantaran diduga kedapatan merokok kini memasuki babak baru yang lebih serius.

Tidak hanya memicu aksi mogok sekolah 630 siswa SMAN 1 Cimarga, insidentersebut kini berpotensi berlanjut ke ranah hukum setelah orang tua korban menyatakan akan melaporkan kepala sekolah ke polisi.

Rencana pelaporan kepala sekolah itu menandai eskalasi konflik dari yang semula merupakan masalah internal sekolah menjadi potensi kasus pidana.

Orang tua siswa kelas XII, ILP (17), yang bernama Tri Indah Alesti, menyatakan tidak akan tinggal diam atas perlakuan yang diterima anaknya.

Baca Juga:Alasan di Balik Aksi Mogok Sekolah Terungkap, Keterangan Kepala SMAN 1 Cimarga dan Siswa Beda Versi

"Saya tidak ikhlas, tidak ridho anak saya ditampar. Pokoknya akan saya bawa ke jalur hukum, karena tidak terima," kata Tri Indah dengan tegas pada Senin 13 Oktober 2025.

Ia menambahkan bahwa tujuannya melaporkan adalah untuk memberikan efek jera. "Yah agar tidak semena-mena aja," ujarnya.

Spanduk protes Siswa SMAN 1 Cimarga, Lebak, Banten. [Tangkapan layar akun IG]
Spanduk protes Siswa SMAN 1 Cimarga, Lebak, Banten. [Tangkapan layar akun IG]

Ancaman pelaporan ini merupakan puncak dari rentetan peristiwa yang dimulai pada Jumat 10 Oktober 2025, ketika Indra kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

Insiden tersebut memicu solidaritas luar biasa dari teman-temannya, yang berujung pada lumpuhnya kegiatan belajar mengajar pada hari Senin.

Ratusan siswa memilih absen dan bahkan sempat membentangkan spanduk berisi tuntutan agar kepala sekolah dilengserkan.

Baca Juga:Ratusan Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Sekolah, Guru Tetap Masuk, Kepsek Duga Ada Backing

Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria, mengakui adanya aksi mogok massal tersebut. "Semuanya sekitar 630 murid, kita sudah koordinasi dengan Wakasek agar KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) tetap kondusif, tapi ternyata anak-anak punya cerita sendiri," kata Dini.

Terkait insiden pemicunya, Dini tidak menampik adanya kontak fisik. Namun, ia memberikan klarifikasi bahwa tindakannya dipicu oleh ketidakjujuran siswa, bukan semata-mata karena merokok.

"Saya kecewa bukan karena dia merokok, tapi karena tidak jujur. Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras," jelas Dini.

Meskipun Dini mengaku telah berkomunikasi dengan komite sekolah dan orang tua murid, langkah tersebut tampaknya belum cukup untuk meredam situasi.

Dengan adanya ancaman laporan ke polisi, kasus ini dipastikan akan berjalan lebih panjang dan kompleks.

Alasan Mogok Sekolah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini