“Hayo kadek aing, hayang paeh dia didieu (coba bacok saya, mau mati kamu disini),” teriak petani tersebut dengan penuh amarah, sebelum akhirnya dilerai dan diamankan oleh rekan-rekannya untuk menghindari pertumpahan darah.
Kini, para petani hidup dalam ketakutan. Mereka berharap ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas aksi premanisme yang telah merampas rasa aman mereka.
“Segera ditangkap lah preman yang mengintimidasi warga, karena warga merasa ketakutan dengan adanya preman tersebut,” kata pungkas Eep, menyuarakan harapan seluruh korban.
Baca Juga:Misteri Pembuang Bayi di Sungai Ciberang Terungkap, Ibu dan Anak Jadi Tersangka