"Kalau masalah hamil, memang pada saat autopsi kami angkat itu rahimnya, kosong. Jadi kami tidak bisa memastikan itu hamil," kata Donald di RS Bhayangkara Polda Banten mengungkap hasil autopsi korban mutilasi.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polresta Serang Kota Kompol Salahudin mengatakan, dari hasil pemeriksaan, terduga pelaku pembunuhan, Mulyana (23) mengaku nekat membunuh lantaran emosi usai didesak menikah oleh korban Siti Amelia (19) karena telah hamil hasil hubungan gelap keduanya.
"Pelaku mengaku emosi karena didesak korban untuk menikahinya, karena saat itu korban diketahui telah hamil. Karena terus didesak, pelaku emosi dan membawa korban ke kebun karet yang sepi dengan dalih membicarakan kehamilan tersebut," ungkap Salahudin.
"Di lokasi, tanpa banyak bicara, pelaku langsung mencekik korban hingga tak sadarkan diri. Setelah itu korban didorong ke jurang, kemudian pelaku kembali mencekik korban untuk memastikan korban meninggal dunia," imbuhnya.
Baca Juga:Dokter Forensik Tak Temukan Janin di Tubuh Korban Mutilasi Pacar di Serang Banten
Sementara itu, Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Yudha Satria mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman terhadap motif pelaku Mulyana nekat membunuh dan memutilasi kekasihnya tersebut.
Namun, lanjut Yudha, pelaku Mulyana mengaku nekat menghabisi nyawa kekasihnya tersebut lantaran kalut usai didesak untuk menikah karena korban mengaku hamil.
"Itu (soal kehamilan) masih kita dalami, karena memang kita belum dapat hasil dari dokter apakah korban mengandung atau tidak, kita belum tahu. Apakah korban mengaku hanya untuk dinikahi atau memang mengandung, masih kita dalami. Pengakuan tersangka ini dia kalut karena korban ngaku hamil," ucap Yudha.
Untuk diketahui, warga di Kampung Ciberuk, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang, Banten digegerkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan tanpa kepala, tangan dan kaki di sebuah kebun pada Jumat (18/4/2025) lalu.
Kontributor : Yandi Sofyan
Baca Juga:5 Fakta Kasus Pria Mutilasi Pacar di Gunungsari Serang