Korban Panganiayaan Oleh Oknum TNI di Serang Alami Trauma Mendalam

Korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Oknum TNI di Serang, Banten alami trauma mendalam.

Hairul Alwan
Jum'at, 18 April 2025 | 23:16 WIB
Korban Panganiayaan Oleh Oknum TNI di Serang Alami Trauma Mendalam
Ilustrasi penganiayaan- Korban penganiayaan yang diduga dilakukan oknum TNI di Serang, Banten mengalami trauma mendalam. [Antaranews/Ist]

SuaraBanten.id - Trauma mendalam dialami salah satu korban penganiayaan yang diduga  dilakukan oleh oknum TNI di Serang, Banten. Korban yang menyaksikan peristiwa tersebut menyaksikan oknum TNI bringas menghajar 9 korban yang dua di antaranya merupakan seorang perempuan.

 Korban perempuan berinisial F di cekik dan mendapat pelecehan seksual oleh salah satu oknum TNI tersebut. Parahnya, korban Fahrul Abidilah, 29 tahun, dibanting dan diinjak-injak terutama di bagian kepala.

Peristiwa tersebut terjadi saat kelompok korban berkumpul di area sekitar kantor BJB Cabang Serang pada Selasa (15/4/2025) sekira pukul dua dini hari.

Salah satu korban B yang tengah berada di sekitar lampu merah Sumurpecung berniat bergabung dengan rekannya.

Baca Juga:Gakumdu Amankan Pelaku Politik Uang Jelang PSU Kabupaten Serang, Uang Puluhan Juta Jadi Bukti

"Dia nelpon pada lagi di mana, akhirnya dia mau gabung ikut ngopi di trotoar BJB," kata sumber kepada Bantennnews (Jaringan SuaraBanten.id), Jumat (18/4/2025).

Korban yang mengendarai Honda Jazz putih kemudian bergegas ke arah Jalan Veteran, Kota Serang. Pada saat itu ada pengendara Toyota Agya yang diduga berisi empat orang oknum TNI.

“Mobil Agya itu geber-geber kenalpot. Temen saya karena nggak merasa ada masalah apa-apa lanjut aja mau ikut gabung,” immbuhnya.

Entah apa yang membuat oknum TNI tersebut tersinggung langsung mengejar pengendara Honda Jazz. Tiba di lokasi oknum TNI yang sudah terlatih itu langsung menendang sopir Honda Jazz.

Korban yang panik langsung mendekati ATM Center milik BJB supaya terekam kamera CCTV. Sementara satu korban lain yang menggunakan motor juga tak luput dari bogem mentah oknum tersebut.

Baca Juga:Diduga Dianiaya Oknum TNI, Pemuda di Serang Tewas

“Teman saya kan nanya, ada apa ini Bang? Apa masalahnya, tapi langsung ditonjok.” Korban inipun langsung menuju ATM Center agar terekam CCTV.

Pada saat itu romobongan pemuda yang menyaksikan penganiayaan itu meminta korban lari menghindari para oknum tersebut. 

“Kami malah dihajar pakai helm semua. Kami tanya kenapa ini Bang, tapi terus dihajar pakai helm.”

Satu korban lain yang berontak karena tak tahan dihajar menggunakan helm langsung ditodong pistol pada bagian perut. Korban akhirnya memilih menghindar.

Setelah mendapat hantaman bertubi-tubi, korban Fahrul Abidilah alias Faung berdiri dari duduknya. Saat itu oknum TNI mengira korban akan membantu rekannya yang langsung dicekik dan dibanting.

“Kami lihat almarhum diinjak-injak kepalanya,” ujar korban dengan suara bergetar.

Setelah menghajar korban para pelaku langsung menuju tempat hiburan malam Alexa yang berada di lantai 4 Ramayana Serang. Di sana secara tidak sengaja, satu wanita pekerja membuat InstaStory memperlihatkan para pelaku.  

“Kawan kami yang lain memberitahu bahwa pelaku ke tempat hiburan setelah kejadian.”

Melihat korban terkapar lemah, kelompok korban penganiayaan langsung membawa Faung ke Rumah Sakit Sari Asih, Serang. Di sana dokter memvonis pembuluh darah pada bagian kepala korban pecah dan mengalami pendarahan.

"Kami sedih, korban orang baik dan nggak pernah buat masalah di antara kami. Bahkan di lingkungan kerja di Mall of Serang rekan-rekan korban bersedia urunan (menyumbang) biaya pengobatan korban," tandasnya.

Karena alasan biaya dan kondisi kesehatan yang terus memburuk, korban kemudian dipindahkan ke RSUD Banten. Dua malam korban koma sebelum pada akhirnya meninggal dunia pada Jumat (18/4/2025).

Korban telah membuat laporan baik ke Mapolresta Serang dan Detasemen Polisi Militer III/4 Serang. Komandan Denpom III/4 Serang Mayor CPM Dadang Dwi Saputro membenarkan pihaknya telah menerima laporan pada 17 April 2025.

Pihaknya kini masih mendalami kejadian dengan terlapor Pratu MI. "Kami masih memeriksa saksi-saksi," ujar Dadang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini