Tradisi 'Keramas Bareng' di Sungai Cisadane Jelang Ramadhan di Tangerang

Warga Kota Tangerang antusias mengikuti tradisi Keramas Bareng di Sungai Cisadane jelang datangnya bulan suci Ramadhan.

Hairul Alwan
Jum'at, 28 Februari 2025 | 04:01 WIB
Tradisi 'Keramas Bareng' di Sungai Cisadane Jelang Ramadhan di Tangerang
Sejumlah warga antusias mengikuti tradisi Keremas Bareng di Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten. [Dok Pemkot Tangerang]

SuaraBanten.id - Berbagai tradisi banyak dilakukan beberapa hari menjelang bulan suci Ramadhan. Salah satunya seperti yang dilakukan ratusan warga RW 02, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang yakni dengan 'Keramas Bareng' di Sungai Cisadane, Kamis (27/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut, tampak ratusan warga berbagai usia berkumpul di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang tepatya di Kampung Bekelir untuk melakukan 'Keramas Bareng'. Hadir pula Wali Kota Tangerang Sachrudin yang ikut membilas warga yang keramas di Sungai Cisadane.

Lurah Babakan M. Ali Furqon mengatakan, Keramas Bareng di Sungai Cisadane merupakan tradisi yang sudah mengakar di masyarakat Kota Tangerang. Tradisi tersebut merupakan warisan para leluhur dalam menyambut Ramadhan.

Dengan melakukan Keramas Bareng menjadi simbol kebersihan dan persiapan menjelang Ramadhan dan untuk membangun keharmonisan masyarakat.

Baca Juga:Sachrudin-Maryono Ibarat 'Pilot dan Copilot', Ini Pesan Mantan Wali Kota Tangerang

"Selain untuk menyambut Ramadan, tradisi Keramas Bareng memiliki nilai-nilai moral seperti menyucikan diri, jiwa dan fisik umat muslim sebelum menjalani ibadah puasa," jelas Ali Furqon.

Ia mengungkapkan, agenda tersebut tengah diajukan Pemkot Tangerang melalui Disbudpar Kota Tangerang sebagai Warisan Budaya Tak Benda kepada Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

"Semoga dengan terus dilestarikan oleh warganya, Keramas Bareng dapat segera ditetapkan sebagai WBTb Kota Tangerang. Karena ini adalah tradisi dan budaya sebagai salah satu keunikan dan ciri khas Kota Tangerang sebagai momen kebersamaan jelang Ramadhan yang sudah mengakar," paparnya.

Sementara itu, Dayat dengan kedua anaknya mengaku senang dan antusias mengikuti kegiatan Keramas Bareng yang selalu diikutinya setiap tahunnya. Tradisi yang dipercaya dapat membangun semangat kebersamaan dan membersihkan diri untuk menjalani bulan suci Ramadan dengan kebersihan diri dan hati.

"Tradisi ini sudah saya ikuti sejak saya kecil dan saat ini setiap tahun saya kenalkan kepada dua anak laki-laki saya. Diharapkan, kedua anak ini bisa menjadi pewasris yang melanjutkan tradisi Keramas Bareng di Sungai Cisadane ke anak dan cucu mereka," ujar Dayat.

Baca Juga:Dilantik Prabowo, Maesyal-Intan Langsung Soroti Pengelolaan Sampah di TPA Jatiwaringin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak