SuaraBanten.id - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hingga kini masih terus melakukan investigasi penyebab pesawat jatuh di Lapangan Sunburst BSD, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (19/5/2024) lalu.
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono mengatakn, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab peristiwa pesawat jatuh di Lapangan Sunburst BSD, Serpong yang menewaskan tiga nyawa tersebut.
"Belum banyak (hasil). Kemarin baru survey pakai drone,” kata Soerjanto kepada BantenNews, Kamis (23/5/2024).
Seorjanto mengungkapkan, jenis pesawat tersebut tidak memiliki kotak hitam. Tidak adanya alat penyimpan data penerbangan dalam pesawat itu menjadi kendala KNKT melakukan investigasi.
Baca Juga:Basarnas Ungkap Kendala Evakuasi Korban Pesawat Jatuh di Lapangan Sunbrust BSD
Pria kelahiran 23 Mei 1960 itu juga menjelaskan dugaan awal pesawat itu menukik dan terjatuh. Sang pilot, dugaan Soerjanto, awalnya hendak mendaratkan secara darurat di lapangan terdekat. Namun karena ada penyebab lain yang belum diketahui akhirnya gagal melakukan pendaratan darurat.
“Ada ‘sesuatu’ yang menyebabkan pilot melakukan pendaratan darurat, tapi ‘sesuatu’-nya itu sedang diinvestigasi,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah pesawat dengan nomor badan tulisan PK-IFP dikabarkan jatuh menikuk di Lapangan Sunburst, di Kawasan BSD, Tangerang Selatan pada Minggu, (19/5/2024).
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengungkapkan ada tiga jumlah korban yang dalam peristiwa jatuhnya pesawat.
Baca Juga:Semrawut, Kabel Internet di Depan Kantor Wali Kota Tangsel Diputus Paksa