SuaraBanten.id - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM bersubsidi berdampak pada kenaikan sejumlah bahan pokok di Pasar Badak, Pandeglang, Banten. Kenaiakan yang signifikan terjadi pada komoditas cabai keriting dan ayam potong.
Kenaikan cabai keriting dan ayam potong bahkan terjadi sehari sebelum pemerintah menetapkan kenaikan harga BBM. Karena kenaikan harga tersebut, pedagang sekitar mengeluhkan sepinya pembeli.
Salah satu pedagang ayam potong di Pasar Badak Pandeglang, Aceng mengatakan, usai harga BBM naik, harga ayam potong juga ikut-ikutan naik.
Sebelum BBM bersubsidi naik, harga ayam potong berkisar Rp28 ribu perkilogram, namun saat ini harganya naik menjadi Rp33 ribu perkilogram atau naik Rp5 ribu perkilogram.
Baca Juga:Drama Kejutan Ultah Puan Maharani Saat Demo Tolak Kenaikan Harga BBM: "Mereka Mengolok-olok Rakyat"
“Semula Rp28 ribu sekarang Rp33 ribu perkilogram. Ini tentu dampak dari kenaikan BBM bersubsidi, jadi bahan-bahan di pasaran naik juga,” kata Aceng dikutip dari Bantennews.co.id.
Menurutnya harga ayam potong masih bisa terus naik jika harga BBM tidak kunjung turun. Bahkan ia mengaku tidak sedikit warga yang mengeluh dan komplain dengan kenaikan ayam potong.
“Kalau BBM bersubsidi tidak turun harga pasti akan naik terus. Ada aja yang komplain dan ngeluh, bahkan ada juga mengurangi pembeliannya,” ungkapnya.
Keluhan yang sama juga diungkapkan oleh pedagang Cabai keriting di Pasar Badak Pandeglang, Aas. Kata dia, harga Cabai keriting yang sudah kembali normal mengalami kenaikan setelah adanya kenaikan BBM bersubsidi.
Kenaikan harga cabai keriting usai kenaikan BBM bersubsidi di Pasar Badak Pandeglang bahkan mencapai seratus persen dari semula hanya Rp50 ribu perkilogram menjadi Rp100 ribu perkilogram.
Baca Juga:Timbun 50 Liter Solar Bersubsidi, Pria Asal Sukoharjo Diciduk Polisi, Ini Kronologinya
“Harga cabai merah keriting yang naik, sebelum harga BBM naik harganya Rp50 ribu perkilogram tapi sekarang harganya Rp100 perkilogram. Biasanya kenaikan ini karena cuaca atau pasokan, tapi sepertinya kalau sekarang karena kenaikan BBM bersubsidi itu,” keluhnya.