Mungkin, kata Dia, harus memiliki kebutuhan mendesak terlebih dahulu agar dapat dicairkan. Namun, hal itu tidak dapat dibenerkan karena dana itu merupakan haknya.
"Itupun kita harus hadir kesini, nagih, karena ada kebutuhan mendesak. Jadi pada dasarnya kalo kita punya kebutuhan otomatis nagih, bagaimana caranya," ujarnya.
Hal senada, diungkapkan Salsiah yang juga Istri dari pensiunan pekerja PT Krakatau Steel yang turut menjadi korban investasi bodong mengaku kualahan guna membiayai 5 anaknya sekolah.
"Kita kan udah gapunya suami, anak anak masih pada sekolah, ada yang kuliah sedangkan pensiunan gapunya," ucapnya.
Baca Juga:Dipukuli Hingga Uang Hasil Layani Pelanggan Dibawa Kabur, Begini Kisah Cewek Open BO di Serang
"Saya cuma ngandelin ini," imbuh Salsiah.
Sementara itu, pihak management Prikokas yang enggan disebutkan namanya tidak mau berkomentar banyak. Bahkan, cenderung menutupi.
"Lain waktu aja ya, sedang ada rapat," singkatnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Ketua Primkokas PT Krakatau Steel, Kohir saat dihubungi melalui pesan WhatsApp ataupun telepon selular oleh Suara.com belum juga dapat memberikan keterangan.
Kontributor : Firasat Nikmatullah
Baca Juga:Suami Jual Istri ke Pria Hidung Belang, Open BO Lewat Aplikasi MiChat