Tatua Adat Saat Seba Baduy: Konsisten Jaga Kelestarian Alam Cegah Bencana

Tatua adat Baduy Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra memastikan masyarakat adat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten

Hairul Alwan
Sabtu, 03 Mei 2025 | 13:55 WIB
Tatua Adat Saat Seba Baduy: Konsisten Jaga Kelestarian Alam Cegah Bencana
Tetua adat Baduy, Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra memberi keterangan di tengah pelaksanaan Seba Baduy. [ANTARA /Mansur]

SuaraBanten.id - Seorang tatua adat Baduy Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra memastikan masyarakat adat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten konsisten menjaga alam dan lingkungan untuk mencegah bencana yang bisa mengakibatkan banyak korban jiwa.

"Kami memiliki tanggung jawab menyelamatkan seluruh umat manusia dengan menjaga alam dan lingkungan agar kawasan gunung dan hutan di sini tidak terjadi kerusakan," kata Saidi Putra di sela perayaan Seba Baduy di Pendopo Pemkab Lebak dilansir dari ANTARA, Sabtu 3 Mei 2025.

Kata Saidi, kawasan hutan di Baduy kini tidak mengalami kerusakan lantaran terus dijaga ketat oleh masyarakat adat.

Terlebih hutan di Baduy, menjadi daerah kawasan hulu di Provinsi Banten, sehingga perlu terus dijaga secara berkelanjutan.

Baca Juga:Tolong Wali Kota Serang, Ibu Enam Anak di BAP Bertahan Melawan Kanker Butuh Bantuan

Menurutnya, jika kawasan hutan Baduy yang terdapat hutan lindung itu rusak akibat penebangan pohon maupun eksploitasi pertambangan bisa menimbulkan bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah, serta kekeringan di wilayah Banten.

Iustrasi Seba Baduy- Sejumlah warga Baduy Dalam dan Baduy Luar berjalan menuju kota Rangkasbitung di Lebak, Banten. [ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas]
Iustrasi Seba Baduy- Sejumlah warga Baduy Dalam dan Baduy Luar berjalan menuju kota Rangkasbitung di Lebak, Banten. [ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas]

Karenanya, masyarakat Baduy yang berpenduduk sekira 16.000 jiwa dan lebih tersebar di 68 permukiman hingga kini konsisten menjaga alam dan lingkungan.

Penjagaan alam dan lingkungan itu dilakukan agar gunung-gunung serta hutan di kawasan pemukiman adat tetap lestari juga hijau.

"Kami bersyukur kawasan hutan di pemukiman Baduy tetap lestari dan hijau, serta memberikan manfaat cukup besar bagi kelangsungan hidup manusia," katanya mengaku bersyukur kawasan hutan tetap.

Menurutnya, masyarakat Baduy terus mengawasi alam dan lingkungan agar tidak terjadi kerusakan, karena pengalaman tahun-tahun lalu pernah terjadi kerusakan hutan di kawasan Baduy akibat eksploitasi pertambangan emas tanpa izin hingga penebangan liar.

Baca Juga:Sejarah Tradisi Seba Baduy, Makna, dan Tujuan Dilakukannya

Meski demikian, saat ini kawasan Baduy semakin baik juga hijau dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini