SuaraBanten.id - Pelaksanaan tradisi Seba Baduy 2025 disebut penuh pembelajaran nilai-nilai budaya. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Banten, Andra Soni saat menghadiri tradisi yang kerap dilakukan masyarakat adat Kanekes, Kebupaten Lebak, Banten.
Gubernur Banten, Andra Soni menerima rombongan Suku Baduy di Gedung Negara Provinsi Banten, Serang, Sabtu. Ia menegaskan tradisi Seba Baduy 2025 harus dimaknai sebagai sebuah tuntunan budaya, bukan sekadar tontonan seremonial.
Menurutnya, nilai-nilai luhur yang ditunjukkan Suku Baduy seperti kedisiplinan, kesederhanaan, serta komitmen menjaga alam dan harmoni sosial, merupakan pelajaran penting bagi masyarakat luas.
“Alhamdulillah hari ini saya menerima kedatangan 1.769 warga Kanekes yang mengikuti Seba Baduy. Ini bukan sekadar tontonan, tapi tuntunan yang menyampaikan pesan moral, budaya, dan kelestarian lingkungan,” ujar Andra Soni dilansir dari ANTARA, Sabtu 3 Mei 2025.
Baca Juga:19 Duta Besar Negara Sahabat Hadiri Seba Baduy 2025
Masyarakat adat Baduy dari Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten itu datang dengan berjalan kaki dan diantar langsung oleh Wakil Bupati Lebak.
Menurut Andra Soni, Seba Baduy adalah wujud kearifan lokal yang bisa menjadi contoh bagi masyarakat luas.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra itu menyoroti kedisiplinan, kesopanan, dan ketertiban warga Baduy dalam menjalani ritual, mulai dari prosesi penyambutan hingga pembagian makanan.
“Kalau mereka sedang berbicara, tidak ada yang memotong. Kalau bekerja, mereka pun tak bersuara. Bahkan saat makan, tidak ada suara. Ini menjadi pembelajaran nilai-nilai budaya dan tata krama,” ujar dia.
Mantan Ketua DPRD Provinsi Banten itu menyebut
warga Baduy tidak bersekolah secara formal, namun memiliki kecerdasan dalam menjaga alam dan ketahanan pangan.
Baca Juga:Tatua Adat Saat Seba Baduy: Konsisten Jaga Kelestarian Alam Cegah Bencana
Dengan teknologi pangan tradisional seperti leit (lumbung padi), warga Baduy mampu menjaga stabilitas pangan secara mandiri.
“Mereka punya komitmen menjaga lingkungan. Itu tugas yang mereka emban dan telah mereka buktikan hingga saat ini,” ungkap Andra Soni.
Pemprov Banten menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan Seba Baduy, mulai dari tempat istirahat, toilet, hingga pemeriksaan kesehatan gratis.
Namun, sesuai kebiasaan mereka, banyak warga Baduy lebih memilih menggunakan sungai untuk mandi dan keperluan pribadi.
“Kami siapkan semua, tapi mereka tetap memilih cara yang mereka yakini. Itulah karakter khas yang harus kita hormati,” ujarnya.
Andra berharap ke depan kegiatan Seba Badui dapat dipublikasikan lebih luas dan literasi mengenai makna serta nilai-nilainya diperkuat. Ia menekankan bahwa kegiatan ini harus dijadikan media pendidikan budaya, bukan sekadar acara hiburan.
- 1
- 2