“Mereka punya komitmen menjaga lingkungan. Itu tugas yang mereka emban dan telah mereka buktikan hingga saat ini,” ungkap Andra Soni.
Pemprov Banten menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan Seba Baduy, mulai dari tempat istirahat, toilet, hingga pemeriksaan kesehatan gratis.
Namun, sesuai kebiasaan mereka, banyak warga Baduy lebih memilih menggunakan sungai untuk mandi dan keperluan pribadi.
“Kami siapkan semua, tapi mereka tetap memilih cara yang mereka yakini. Itulah karakter khas yang harus kita hormati,” ujarnya.
Baca Juga:19 Duta Besar Negara Sahabat Hadiri Seba Baduy 2025
Andra berharap ke depan kegiatan Seba Badui dapat dipublikasikan lebih luas dan literasi mengenai makna serta nilai-nilainya diperkuat. Ia menekankan bahwa kegiatan ini harus dijadikan media pendidikan budaya, bukan sekadar acara hiburan.
“Saya ingin tahun depan acaranya lebih meriah dan edukatif. Seba Baduy bukan hanya seremonial, tetapi sarat makna. Mari jadikan ini tuntunan, bukan tontonan,” ujar Andra.
Pesan Tetua Adat Baduy
Seorang tatua adat Baduy Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra memastikan masyarakat adat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten konsisten menjaga alam dan lingkungan untuk mencegah bencana yang bisa mengakibatkan banyak korban jiwa.
"Kami memiliki tanggung jawab menyelamatkan seluruh umat manusia dengan menjaga alam dan lingkungan agar kawasan gunung dan hutan di sini tidak terjadi kerusakan," kata Saidi Putra di sela perayaan Seba Baduy di Pendopo Pemkab Lebak dilansir dari ANTARA, Sabtu 3 Mei 2025.
Baca Juga:Tatua Adat Saat Seba Baduy: Konsisten Jaga Kelestarian Alam Cegah Bencana
Kata Saidi, kawasan hutan di Baduy kini tidak mengalami kerusakan lantaran terus dijaga ketat oleh masyarakat adat.