Start Akhir Agustus, Tol Serang-Panimbang Seksi III Telan Rp4,5 Triliun Pinjaman China

Tol Serang-Panimbang Seksi III dibangun akhir Agustus.

Hairul Alwan
Jum'at, 18 Juni 2021 | 07:05 WIB
Start Akhir Agustus, Tol Serang-Panimbang Seksi III Telan Rp4,5 Triliun Pinjaman China
Kepala Balai Pelaksana Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Propinsi Banten, Wida Nurfaida (suara.com/Saepulloh).

SuaraBanten.id - Start akhir Agustus, proyek Tol Serang-Panimbang seksi III Ruas Cileles-Panimbang telan Rp4,5 Triliun. Anggaran tersebut didapat pemerintah melalui loan atau pinjaman China.

Tol Serang-Panimbang Seksi III dibangun akhir Agustus. Tol Serang-Panimbang dikerjakan tiga perusahaan yakni PT Sino Road and Bridge Group CO (SRGBC), PT Adi Karya dan PT Wijaya Karya (Wika).

Kepala Balai Pelaksana Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Propinsi Banten, Wida Nurfaida mengatakan, kontrak pelaksanaan proyek tersebut sudah dilakukan pada akhir November 2020. Saat ini prosesnya hanya tinggal menunggu di Kementerian Keuangan.

"Saat ini kita sudah tandatangan kontrak. Kontrak ini sebenarnya akhir November 2020. Cuman untuk seksi III, pemerintah ini mendapatkan pinjaman luar negeri Loan dari pemerintah Cina. Kami sudah ke Bappenas masukkan daftar kegiatan. Jadi sekarang posisinya di kementerian Keuangan untuk loan aplikasi," kata Wida di Pendopo Pandeglang, Kamis (17/6/2021)

Baca Juga:Warga Lebak Geruduk Proyek Tol Serang-Panimbang, Rumah Mereka Retak karena Getaran

Wida mengatakan, jika anggaran proyek tersebut diproses di Kementerian Keuangan, pengerjaannya akan di mulai akhir Agustus mendatang dengan total anggaran Rp. 4,5 triliun.

"Insyaallah kalau mulus akhir Agustus kita bisa mulai. Kalau Nilainya (anggarannya) 4,5 triliun. Kontraktornya sendiri karena ini lon Cina pekerjaan ada kerjasama konsorsium PT Sino, Adi karya dan Wika,"ujarnya.

Proyek yang digadang-gadang penunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung itu ditargetkan rampung dua tahun ke depan. Kendati begitu, Wida mengatakan, proses pembebasan lahan saat ini baru mencapai 81 persen.

Untuk lahan milik TNI yang berlokasi di Desa Gombong, Kecamatan Panimbang telah rampung di bebaskan. Untuk menyelesaikan proses pembebasan, BPJN Banten lanjut Wida, sudah berkoordinasi dengan Bupati Pandeglang untuk proses percepatan.

"Target pelaksanaan dua tahun sejak SPMK diterbitkan. Lahannya sendiri kalau untuk Pandeglang sudah 81 persen. Tadi Alhamdulillah sudah koordinasi dengan ibu Bupati terkait memproses percepatan lahan itu sendiri,"ungkapnya.

Baca Juga:Sudah Hampir Jadi, Begini Kabar Pembangunan LRT Jabodebek

Dalam pengerjaan tol Serang - Panimbang seksi 3 dijelaskan Wida, PT Sino mendapatkan pengerjaan sebanyak 50,5 persen dari total 33 KM.

"Sisanya nanti oleh Adikarya dan Wika, pembagiannya nanti kesepakatan dari kontraktor,"tandasnya.

Sementara, Sementara Bupati Pandeglang mengatakan, pembangunan jalan tol sangat mendorong untuk kemajuan Kabupaten Pandeglang. Sebab, kata Irna, investor yang akan datang sangat bergantung kepada aksesibilitas.

"Mereka (pengusaha) tidak mau ke Pandeglang karena gak ada akses jalan tol, sedangkan Pandeglang butuh investasi untuk kemandirian fiskal, saya harap tol Serang-Panimbang ini berjalan lancar," kata Irna.

Irna berharap dalam proses pembangunan tol Serang - Panimbang tidak ada oknum yang menghambat pelaksanaannya. Sebab, akses bilitas ini untuk kepentingan seluruh rakyat masyarakat Kabupaten Pandeglang.

"Jangan sampai ada yang mengganggu PSN karena dampaknya untuk Banten Selatan. Tidak ada aksesibilitas, tidak ada swasta masuk, saat ini cuma ada 45 investor yang eksisting," pungkasnya.

Kontributor : Saepulloh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini