SuaraBanten.id - Kondisi Shelter Tsunami yang berada di Kampung Binuangeun, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak kian memprihatinkan.
Padahal, bangunan yang selesai dibangun pada tahun 2014 lalu tersebut belum pernah digunakan dan difungsikan secara normal.
“Sarana dan prasarananya rusak dan mendesak diperbaiki di dalamnya,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama kepada awak media, Senin (15/2/2021).
Ia melanjutkan, sejumlah fasilitas di shelter yang mengalami kerusakan diantaranya bagian toilet, sambungan listrik dan ruangan serbaguna. Kerusakan sudah berlangsung lama sebelum asetnya diserahkan kepada Pemkab Lebak.
Baca Juga:Jepang Gempa 7,1 SR, Tidak Ada Tsunami
“Untuk saat ini pengelolaan masih di Pemda, karena pandemi perbaikannya tertunda. Tahun 2022 semoga bisa diperbaiki untuk jadi Hub (tempat) Kantor BPBD di selatan Lebak,” katanya, melansir Bantenhits (jaringan Suara.com).
Bangunan shelter tersebut, sambung Febby, difungsikan apabila bencana alam seperti tsunami terjadi dan sebagai tempat evakuasi sementara bagi warga.
“Jika tidak ada tsunami bisa sebagai ruang sosial masyarakat dan alat edukasi bencana tsunami,” tutupnya.