SuaraBanten.id - Ulama sekaligus pegiat media sosial, Tengku Zulkarnain atau Tengku Zul siap mati untuk bela Nabi Muhammad yang dihina Presiden Prancis Emanuel Macron. Bahkan Tengku Zul akan boikot semua produk Prancis.
Termasuk sekalipun makanan pokok, jika dari sana satu-satunya berasal.
“Kalau misalnya beras itu satu-satunya cuma diimpor dari Prancis, tidak ada negara lain kecuali dari Prancis, orang Islam Indonesia untuk menyetop penghinaan kepada nabinya berhenti makan beras. Kita makan tiwul, makan singkong, demi apa, supaya Prancis tahu sikap kita tidak senang atas penghinaan nabi kita,” kata Tengku Zul di Apa Kabar Indonesia Petang, Selasa (3/11/2020).
Tengku Zul pun rela mati untuk jaga kehormatan Islam, Nabi Muhammad dan Al Quran.
Baca Juga:Ribuan Produk Prancis Dimusnahkan, Netizen: Astagfirullah Mubajir!
“Dan kita rela mati demi menjaga kehormatan agama kita, nabi kita Quran kita, Allah kita, itu sinyal penting diberikan,” kata dia.
Soal seberapa besar dampaknya, Tengku Zul mengaku tidak peduli. Sebab, kata dia, yang dilihat Allah adalah pengorbanan kita, bagaimana membela nabi kita, membela agama kita.
“Ketika nabi Ibrahim dibakar oleh Namrud, itu seekor burung kecil membawa air memadamkan api sebesar gunung, airnya belum jatuh ke api, sudah jadi uap. Kawan-kawn si burung bilang, enggak ada gunanya kamu memadamkan api itu, dengan paruh mu yang kecilm bawa setetes,” katanya bercerita.
Tapi, lanjutnya, burung itu mengatakan tidak peduli, yang penting apa yang bisa dia pakai dilakukan. Semua, buat bela kehormatan nabinya.
“Dan itu yang membuat burung itu terhormat di dunia, dan akhirat. Diharamkan dimakan burung itu dalam Islam, untuk menghormati pengorbanan sang burung itu.”
Baca Juga:Boikot Produk Prancis, Ribuan Botol Aqua Diinjak-injak dan Dimusnahkan
Mengorbankan sesuatu untuk Nabi, ditegaskan Tengku Zul, apalagi jika dikaitkan dengan sikap Prancis, dianggap memang diperlukan. Sebab sikap itu menunjukkan bagaimana umat menyelamatkan harga diri muslim.
Apalagi berkorban dalam hal yang dianggapnya kecil.
“Ummat Islam itu banyak, 1,9 miliar, berkorban untuk Nabi biasa lah, kalau enggak begitu enggak ada harga diri orang Islam,” katanya.
Semua, katanya, demi kehidupan beragama dan harga diri bangsa, agar bisa dijaga dan dihormati oleh orang lain.