Fakta Baru TKP Pesta Miras Berujung Maut di Curug, Kerap Jadi Tempat Mabuk

Lima warga Curug Tangerang tewas usai pesta miras oplosan.

Rizki Nurmansyah
Selasa, 25 Agustus 2020 | 19:08 WIB
Fakta Baru TKP Pesta Miras Berujung Maut di Curug, Kerap Jadi Tempat Mabuk
TKP lima warga tewas usai pesta miras oplosan di Ruko Cluster Florence, Kecamatan Curug, Tangerang, Selasa (25/8/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]

SuaraBanten.id - Pesta minuman keras (miras) oplosan berujung maut yang diduga dilakukan lima warga Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, menuai fakta baru.

Tempat kejadian perkara (TKP) di Ruko Cluster Florence, Citra Raya, Tangerang, di mana kelima warga itu tewas, diketahui memang kerap dijadikan lapak orang untuk mabuk-mabukan.

Hal ini diungkapkan pemilik tambal ban dan bengkel motor tepat di tiga ruko deretan TKP.

Seorang wanita pemilik ruko tersebut yang enggan menyebutkan identitasnya, menjelaskan TKP yang dijadikan kelima orang menenggak miras oplosan tersebut merupakan ruko kosong.

Baca Juga:Oknum Polisi Diduga Lakukan Pungli ke Keluarga Napi Hingga Meninggal Dunia

Ia menyebut ruko kosong itu memang kerap dijadikan lahan bagi gerombolan pemabuk.

"Iya memang sudah sering banget di sini ruko kosong dijadikan tongkrongan. Mereka bergerombolan nongkrong di malam hari, mengarah ke situ (pesta miras)," ujarnya ditemui Suara.com di lokasi, Selasa (25/08/2020).

Namun demikian, ia mengaku tidak melihat langsung kejadian tewasnya lima warga tersebut.

Akan tetapi, menurutnya, pihak kepolisian setempat sempat menggali informasi melalui kamera pengawas (CCTV) miliknya.

"Di CCTV saya saat dicek sama polisi itu tidak keliatan karena mereka nongkrongnya jaraknya tiga ruko dari tempat saya ini," paparnya.

Baca Juga:Kisah Kiki, Ibu Tiga Anak yang Turut Antre Pengadilan Agama Demi Menjanda

Senada, Koh Sunwi, pemilik Kedai Ramen menyatakan, sudah dua kali rombongan pemuda dan pemudi tersebut menjadikan ruko kosong sebagai lahan tongkrongan.

Dia menyebut para muda-mudi itu selalu berada di ruko kosong di atas jam 10 malam.

"Kalau saya perhatikan mereka yang nongkrong begitu (miras) sudah dua kali. Sekitar tanggal 20-an Agustus, sebelum kejadian tersebut. Tapi mereka di atas jam 10 malam, saya sudah tutup kedai," ungkap Koh Sunwi.

Dilanjutkannya, ruko yang dijadikan lahan untuk pesta miras oplosan sudah lama kosong.

"Setahun lalu lebih parah mereka nongkrong dari sore, membawa gitar gonjrang-gonjreng. Saya sering lapor pihak keamanan (sekuriti), lalu diusir, balik-balik lagi," tuturnya.

"Kondisi itu terjadi cukup sering sampai waktu mereka tidak ada lagi, kemudian sekarang muncul dikabarkan tewas. Saya nggak melihat langsung kejadiannya sih, jadi tidak begitu tahu tewasnya," lanjutnya.

Waktu Berbeda

Diberitakan sebelumnya, lima warga Curug Tangerang tewas usai menggelar pesta miras oplosan, Sabtu (22/8/2020) akhir pekan lalu.

Berdasarkan informasi yang digali pihak kepolisian, para korban sempat mengeluh sakit setelah pesta miras oplosan.

Mereka membeli miras itu diduga di kawasan Kecamatan Curug, Tangerang.

"Kelima korban ini meninggal dunia di waktu yang berbeda, satu orang di malam itu, dan empat orang pada Senin (24/8/2020)," jelas Wakapolsek Curug AKP Warno.

Ruko Kotor

Berdasarkan pantauan Suara.com, ruko yang dijadikan tempat lima orang menenggak miras tampak kotor. Tak heran, jika ruko yang berada di Blok O.06/105 ini sudah lama tak berhuni.

Pelataran teras ubin di depan ruko itu tampak banyak jejak hitam kaki. Selain itu banyak dedaunan berserakan dimana-mana.

Sementara di dinding ruko tampak bertuliskan "Dijual" dan "Sewa".

Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini