Pakai Kode dan Sandi Khusus, 2 Kelompok SMK Tawuran di Bandara Soetta

Kedua kelompok siswa SMK dari Tangerang dan Jakarta Barat itu sudah saling tantang di medsos hingga menggunakan sandi khusus sebagai istilah tawuran

Bangun Santoso
Jum'at, 14 Agustus 2020 | 11:50 WIB
Pakai Kode dan Sandi Khusus, 2 Kelompok SMK Tawuran di Bandara Soetta
Ilustrasi lelaki memegang parang atau golok. (Shutterstock)

SuaraBanten.id - Tawuran dua kelompok siswa pecah di kawasan Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Kamis (12/8/2020). Dua kelompok siswa itu berasal dari SMKS Teknologi Teluknaga, Kabupaten Tangerang dan SMK Yadika 3 Jakarta Barat (Jakbar).

Menurut polisi, aksi tawuran siswa yang terjadi di Jalan Parumeter Utara, kawasan Bandara Soetta itu dipicu saling tantang di media sosial (Medsos).

Kapolresta Bandara Soekarno Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan, awalnya salah seorang dari kubu SMKS Teluknaga dengan salah seorang kubu dari SMK Yadika 3 Jakbar saling menantang melalui facebook.

“Dari facebook mereka mendapatkan nomor whatsapp dan melanjutkan chat untuk janjian tawuran,” kata Adi sebagaimana dilansir dari Bantennews.co.id (jaringan Suara.com), Kamis (13/8/2020).

Baca Juga:Tawuran Berdarah Dekat Bandara Soekarno-Hatta, Kepala Disabet Celurit

Untuk tempat tawuran, lanjut Adi, disepakati dilakukan di Parimeter Utara lantaran dipandang lebih aman.

“Mereka beranggapan kalau tawuran di Tangerang cepat ditertibkan oleh warga ataupun polisi, makanya dipilih lokasi tawuran di Parimeter Utara,” katanya.

R yang merupakan korban, saat tawuran berada di posisi paling depan kubu SMKS Teknologi Teluknaga.

“Saat bertemu di Parimeter Utara, tiga orang tersangka AMP, APR, dan MFF lansung menyerang korban R. Setelah melihat R diserang, masa lainnya langsung membubarkan diri,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Alexander Yuriko mengungkapkan, tawuran dipicu mulai dari saling tantang di Facebook dan Whatsapp.

Baca Juga:Tawuran Berdarah Pecah Dekat Bandara Soekarno - Hatta, Tangan Pelajar Putus

“Mereka chat melalui medsos pukul 15.00 WIB, di hari yang sama juga mereka langsung tawuran pada pukul 17.30 WIB,” ungkapnya.

Para siswa itu bahkan mempunyai sebutan-sebutan khusus ketika ketika mau tawuran.

“Mereka menggunakan istilah tubir untuk mengganti tawuran, dan BR untuk barang atau senjata tajam yang akan digunakan untuk tawuran,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini