Ratusan Buruh Demo Pabrik Sepatu Gegara THR Tak Sesuai, Disnaker Lebak Panggil Manajemen

Ratusan buruh harian lepas di Lebak Banten yang bekerja di PT GMT demo di depan pabrik sepatu yang berada di Lebak, Banten.

Hairul Alwan
Selasa, 08 April 2025 | 18:01 WIB
Ratusan Buruh Demo Pabrik Sepatu Gegara THR Tak Sesuai, Disnaker Lebak Panggil Manajemen
Ratusan buruh pabrik sepatu di Kabupaten Lebak, Banten demo karena besaran THR yang diterima tidak sesuai. [Sandi/bantennews]

SuaraBanten.id - Ratusan buruh harian lepas di Lebak Banten yang bekerja di PT Global Marketing Tekhnologi atau PT GMT 2 berunjuk rasa di depan pabrik sepatu yang berlokasi di Kampung Tanjong, Kelurahan Cijoro Pasir, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten apad Senin (7/4/2025) Banten. 

Ratusan buruh itu melakukan demo di depan pabrik sepatu dipicu oleh kekecewaan karena besaran Tunjangan Hari Raya atau THR yang diberikan PT GMT tidak sesuai.

Salah seorang buruh beranama Rani mengatakan, aksi unjuk rasa ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan atas THR yang diberikan pabrik sepatu yang ada di Kabupaten Lebak, Banten tidak sesuai.

"Sudah empat tahun saya kerja. Tapi kemarin pas menjelang hari raya Idul Fitri cuma mendapatkan THR dari pabrik cuma Rp300 ribu," kata Reni dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id).

Baca Juga:Solusi THR Praktis! Transfer Mudah dan Aman dengan BRImo

Kata Rani, ratusan buruh yang berunjuk ras merupakan pekerja di bagian produksi yang
statusnya masih buruh harian lepas, di mana, masa kerjanya banyak yang sudah lebih dari setahun.

Legal PT GMT 2 atau pabrik sepatu di Kabupaten Lebak, Banten, Ali Akbar. [Sandi/bantennews]
Legal PT GMT 2 atau pabrik sepatu di Kabupaten Lebak, Banten, Ali Akbar. [Sandi/bantennews]

"Minimal sih kita yang sudah bekerja di atas setahun, harusnya dikasih THR itu 1 kali gaji. Tapi ini hanya mendapatkan cuma Rp300 ribu," ungkapnya.

Terpisah, Legal PT GMT 2, Ali Akbar  membenarkan, adanya aksi unjuk rasa di PT GMT 2 lantaran tak terima dengan jumlah THR yang diberikan perusahaan. 

"Benar, mereka (karyawan -red) tidak terima jika THR yang telah diberikan pihak perusahaan," ucap Ali dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id).

Kata dia, perusahaan ini baru berjalan selama tiga bulan. Ali menuturkan, sebelum pindah ke gedung yang baru, tidak ada karyawan yang melakukan aksi.

Baca Juga:Heboh THR ASN Pandeglang Dibayar Pasca Lebaran, Sekda Angkat Bicara

"Kita tadi sudah bermediasi dengan perwakilan (buruh). Dan membuat surat permintaan dengan menyetujui beberapa permintaan dari masa aksi," katanya menjelaskan hasil mediasi manajemen dengan perwakilan buruh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak