Mereka Kelaparan karena Wabah Corona, Mencuri Beras sampai Meninggal Dunia

Senin kemarin Yuli meninggal dunia pukul 15.00 WIB.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 21 April 2020 | 15:35 WIB
Mereka Kelaparan karena Wabah Corona, Mencuri Beras sampai Meninggal Dunia
Atek, lelaki berusia 40 tahun warga Jalan Mawar, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Medan, Sumatera Utara, nekat mencuri satu karung beras. [Kabarmedan.com]

Karena tidak lagi ada yang bisa dimakan dan tidak mempunyai uang untuk membeli makanan, lanjut Martuasah, maka Atek terpaksa mencuri bahan makanan itu.

"Kemudian petugas kami memberikan bantuan sekadarnya berupa satu karung beras, telur satu papan dan sejumlah uang," ujarnya.

Lain kisah, Yuli Nur Amelia. Warga Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang itu meninggal dunia, Senin (20/4/2020). Yuli Nur Amelia tak makan selama 2 hari, dia kelaparan.

Yuli Nur Amalia ibu miskin di Kota Serang saat dikunjungi Muji Rohman, Anggota DPRD Kota Serang, Sabtu, 18 April 2020.(BantenHits.com/ Mahyadi)
Yuli Nur Amalia ibu miskin di Kota Serang saat dikunjungi Muji Rohman, Anggota DPRD Kota Serang, Sabtu, 18 April 2020.(BantenHits.com/ Mahyadi)

Selama 2 hari itu Yuli Nur Amelia hanya minum air putih. Hal itu karena selama wabah Corona, suaminya yang hanya menggantungkan hidup dari menjual barang bekas tak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga:Sembari Menangis, Syekh Ali Jaber: Jangan Keras Kepala, Ramadhan di Rumah

Sebelum meninggal, perempuan berusia 42 tahun dan keluarganya itu harus menjalani hari-hari yang menyedihkan selama Banten KLB virus corona.

Saat masih hidup 2 hari lalu, Yuli menuturkan sang suami awalnya bekerja serabutan dengan penghasilan Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per hari.

“Sekarang suami diajak temannya mengangkut sampah dari perumahan,” ungkap Yuli sambil meneteskan air mata.

Wabah virus corona covid-19 membuat perekonomian keluarga Yuli semakin terpuruk. Suami yang biasanya berpenghasilan setiap hari, kini hanya bisa memberi uang dua hari sekali.

Akibatnya, Yuli dan empat anaknya harus kuat selama dua hari hanya meminum air putih untuk menahan lapar.

Baca Juga:Curhat Tunanetra saat Corona: Tak Laku Jual Kerupuk hingga Diusir Mengamen

Sambil terus meneteskan air mata, Yuli mengisahkan perjalanan hidupnya yang terus dilanda kesulitan. Sampai-sampai, satu anaknya yang perempuan harus putus sekolah karena tidak punya biaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini