Germo Todong Pistol ke Petugas Satpol PP di Tangerang, Saat Razia Mesum

Peristiwa tersebut terjadi kawasan Tanah Tinggi pada Minggu (11/8/2019) malam.

Chandra Iswinarno
Senin, 12 Agustus 2019 | 11:27 WIB
Germo Todong Pistol ke Petugas Satpol PP di Tangerang, Saat Razia Mesum
Petugas Satpol PP Kota Tangerang merazia kos-kosan di wilayah tersebut dalam operasi penegakan perda setempat pada Minggu (11/8/2019) malam. [Suara.com/Muhammad Iqbal]

SuaraBanten.id - Razia bisnis lendir yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Banten berbuah todongan pistol seorang gemo yang tidak terima dengan operasi tersebut.

Peristiwa tersebut terjadi kawasan Tanah Tinggi pada Minggu (11/8/2019) malam. Kejadian tersebut bermulas saat petugas Satpol PP hendak mengamankan seorang wanita yang diduga PSK.

Namun perempuan tersebut sempat mendapat bantuan pria yang disinyalir sebagai germo. Ketika akan mengamankan sang perempuan, petugas mendapat todongan senjata api (senpi) rakitan.

"Saat itu datang pria itu memakai topi dan berkaos putih. Dia langsung mengeluarkan senpi dari balik bajunya," ucap Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Tangerang A Ghufron Falfeli di Mako Satpol PP Kota Tangerang pada Minggu (11/8) malam.

Namun demikian kata dia, saat itu pria bersenpi ini menyadari jika petugas Satpol PP tidak sendiri dalam melakukan penertiban. Hal itu membuat dirinya menjadi ciut dan melarikan diri.

"Langsung berlari ke arah pintu masuk tembok kedalam kebun lahan kemenkumham," kata Ghufron.

Ia menambahkan, petugas yang saat itu terdiri dari jajaran TNI/Polri tersebut sempat mengejar pria bertubuh tegap tersebut ke arah kebun kosong. Namun karena kondisi yang saat itu gelap dan dikhawatirkan membahayakan petugas, akhirnya puluhan petugas tersebut ditarik mundur.

"Kami berada di posisi yang kurang menguntungkan pada saat itu. Jadi kami lebih memilih menarik mundur anggota untuk menghindari hal hal yang tidak kami inginkan," jelasnya.

Atas kejadian ini Ghufron mengklaim akan membongkar gubuk di sekitar Tanah Tinggi untuk mempersempit ruang gerak prostistusi di lokasi tersebut.

"Pasti akan kami bongkar, kami tidak ingin prostitusi tumbuh subur di lokasi tersebut," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak