SuaraBanten.id - Sarjaya (60), tersangka mengaku menyesal setelah menghabisi Ustaz Yahyah, sang kakak ipar dengan cara menebaskan golok ke batang leher korban.
Saat ditemui Suara.com di rumah tahanan Polsek Cisoka pada Kamis (4/7/2019), Sarjaya mengaku khilaf membunuh kakak ipar akibat melarang adik kandungnya untuk kembali ke tinggal satu atap tersangka.
Dia pun meminta maaf kepada keluarga Nuryanah, istri yang sudah enam bulan meninggalkannya di rumah.
"Saya menyesal. Saya khilaf dan saya minta maaf," kata Sarjaya dengan raut muka sedih.
Baca Juga:Pembunuh Guru Ngaji: Ustaz Yahya Tetap Mau Bubarin Rumah Tangga Saya
Peristiwa pembacokan Yahya yang dikenal sebagai guru ngaji di Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang terjadi pada Selasa (2/7/2019) pagi.
Sarjaya mengaku tidak merencanakan pembunuhan terhadap ustaz Yahya. Pasalnya, dia mengaku saat itu sedang disuruh untuk menebang pohon mangga oleh tetangganya.
Namun, Saryaja mulai naik pitam ketika bertemu Ustaz Yahya. Dia mengaku jika korban berkukuh tetap melarang adiknya untuk kembali tinggal di rumahnya.
"Pas saya nebang (sedang menebang pohon) dia bilang, 'sini lu, istri mah enggak akan saya kasih pulang. Mau saya modalin buka warung," kata Sarjaya menirukan suara Yahya.
Tersangka dengan tega membunuh korban dengan menggunakan sebilah golok. Sarjaya menebas leher kakak iparnya hingga tewas. Aksi pembunuhan itu terjadi ketika korban sedang bersih- bersih dan membakar sampah di belakang Majelis Taklim Nurul Mutaqin.
Baca Juga:Leher Ustaz Yahya Ditebas karena Menolak Pulangkan Istri Surjaya
Setelah mendapatkan laporan, polisi kemudian meringkus tersangka tak lama setelah peristiwa pembunuhan itu. Atas kasus pembunuhan sadis itu, Sarjaya pun harus meringkuk di penjara.
- 1
- 2