SuaraBanten.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang telah mengambil langkah antisipatif serius dalam menghadapi puncak musim kemarau yang diperkirakan akan melanda hingga Agustus 2025 yang mungkin akan mengakibatkan kekeringan di sejumlah wilayah.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD secara resmi telah memetakan sejumlah kecamatan dan kelurahan yang masuk dalam zona merah wilayah rawan kekeringan dan krisis air bersih.
Pemetaan wilayah rawan kekeringan ini didasarkan pada data dan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, yang bertujuan untuk memitigasi dampak kekeringan secara lebih dini. Kecamatan Kasemen menjadi wilayah yang mendapat perhatian paling serius karena secara historis selalu menjadi langganan kekeringan setiap tahunnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, pada Kamis (31/7/2025), menyatakan bahwa pihaknya tidak hanya melakukan pemetaan, tetapi juga telah turun langsung untuk menyosialisasikan langkah-langkah kesiapsiagaan kepada masyarakat yang berada di wilayah terdampak.
"Kita sosialisasikan kepada masyarakat, khususnya di wilayah terdampak, untuk mengantisipasi datangnya musim kemarau dengan menyiapkan dan menghemat air serta mewaspadai potensi penyakit dan kebakaran," katanya.
Daftar Wilayah Rawan Kekeringan di Kota Serang
Berdasarkan data evaluasi tahun 2024 yang menjadi acuan BPBD, terdapat beberapa wilayah yang dipastikan masuk dalam zona rawan kekeringan ekstrem.
Warga di daerah-daerah ini diimbau untuk mulai melakukan efisiensi penggunaan air dan menyiapkan tampungan air cadangan.
Kecamatan Kasemen menjadi wilayah dengan tingkat kerawanan paling tinggi. Setidaknya ada empat kelurahan di kecamatan ini yang menjadi sorotan utama, yaitu:
Baca Juga: Inflasi Kota Serang Lebih Rendah dari Provinsi Banten dan Nasional
- Kelurahan Banten
- Kelurahan Kasunyatan
- Kelurahan Terumbu
- Kelurahan Sawah Luhur
"Selain itu, ada juga yang terdampak kemarau tetapi tidak terlalu ekstrem yaitu wilayah Kecamatan Taktakan, khususnya Kelurahan Cibendung, dan sebagian wilayah Kecamatan Cipocok Jaya," jelas Diat Hermawan.
Meskipun tingkat kerawanannya tidak seekstrem Kasemen, warga di Kecamatan Taktakan dan Cipocok Jaya juga diminta untuk tetap waspada dan tidak boros dalam menggunakan air bersih.
Ancaman Kebakaran Lahan
Selain krisis air bersih, musim kemarau panjang juga identik dengan meningkatnya risiko kebakaran, baik di area pemukiman maupun lahan kosong.
Terkait hal ini, Diat menyebut bahwa tugas utama pendataan dan pemetaan titik rawan kebakaran berada di bawah wewenang Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).
Meski begitu, ia menegaskan bahwa BPBD tidak akan lepas tangan. Pihaknya siap memberikan dukungan penuh jika terjadi insiden kebakaran, terutama dalam hal pasokan air untuk proses pemadaman.
"Secara teknis bilamana terjadi kebakaran hutan, lahan, atau pemukiman, kita backup dengan supply air menggunakan mobil tangki," ujarnya.
Diat menambahkan, berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, kebakaran lahan yang dipicu oleh ilalang kering seringkali terjadi di wilayah Kecamatan Serang.
Salah satu lokasi yang menjadi langganan kebakaran lahan adalah area di sekitar perumahan Kota Serang Baru (KSB).
Untuk memastikan respons cepat terhadap dua ancaman utama musim kemarau ini, BPBD Kota Serang telah menyiagakan armada dan personelnya.
Satu unit mobil tangki air bersih telah disiapkan secara khusus untuk melakukan distribusi air ke wilayah-wilayah yang mengalami krisis air bersih akibat kekeringan. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Inflasi Kota Serang Lebih Rendah dari Provinsi Banten dan Nasional
-
Polresta Serang Kota Jadi TKP Pelecehan Seksual, OB Nekat Gerayangi Bocah 9 Tahun
-
Modus Keji Guru SMAN 4 Serang Lecehkan Siswi, Berdalih Ajarkan Silat dan Trik Hipnotis
-
Oknum Guru SMAN 4 Serang Terbukti Lecehkan Siswi 3 Kali, Terancam 15 Tahun Penjara
-
ASN Kemenag Banten Cabuli Anak Tiri Ditangkap, Sempat Melawan Pakai Golok Saat Diamankan
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Penambang Batubara di Lebak Tewas, Bahaya Tambang Ilegal Disorot
-
Ibu Hamil di Cibodas Tidur Pakai Masker Tiga Lapis, Akibat Pembakaran Sampah Ilegal di Cibodas
-
Dihantam Badai, Kapal Pencari Ikan Kecelakaan di perairan Pulau Tinjil Pandeglang, Dua ABK Hilang
-
Sakit Hati, Santri di Serang Tewas Usai Tenggak 16 Butir Antimo
-
Dukung Program Makan Bergizi Gratis, LamiPak Genjot Produksi 21 Miliar Kemasan