Hairul Alwan
Kamis, 31 Juli 2025 | 11:47 WIB
Ilustrasi inflasi- Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, mengungkapkan angka inflasi Kota Serang berada di level yang lebih baik dibandingkan Provinsi Banten dan nasional. [Ist]

SuaraBanten.id - Di tengah tantangan ekonomi yang fluktuatif, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam mengendalikan laju inflasi.

Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, mengungkapkan angka inflasi Kota Serang berada di level yang lebih baik dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Banten, bahkan nasional.

Nur Agis Aulia menyebut capaian ini sebagai buah dari kerja kolektif dan sinergi yang solid dari berbagai pihak di Kota Serang.

Hal tersebut diungkapkan Agis saat membuka High Level Meeting (HLM) Triwulan II Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar di Hotel Le Semar, Rabu 30 Juli 2025.

Forum strategis yang dihadiri oleh jajaran Forkopimda, perwakilan Bank Indonesia, BPS, Bulog, dan berbagai instansi teknis ini menjadi ajang untuk mengevaluasi sekaligus merancang langkah-langkah ke depan.

Dalam sambutannya, Agis menekankan pengendalian inflasi adalah faktor krusial yang tidak bisa ditawar-tawar jika ingin mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di ibu kota Provinsi Banten tersebut.

Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia menyebut inflasi Kota Serang lebih baik dari Provinsi Banten dan nasional.

“Target kita jelas, inflasi Kota Serang harus terus terkendali. Karena kalau inflasi tidak dikendalikan, itu bisa langsung menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tegas Agis dalam sambutannya.

Dengan bangga, Agis memaparkan data konkret yang menunjukkan keberhasilan kerja keras TPID Kota Serang.

Angka inflasi yang terkendali ini menjadi modal penting untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas harga kebutuhan pokok.

Baca Juga: Polresta Serang Kota Jadi TKP Pelecehan Seksual, OB Nekat Gerayangi Bocah 9 Tahun

“Alhamdulillah saat ini inflasi Kota Serang sebesar 1,76 persen. Ini lebih baik dibanding Provinsi Banten yang 1,83 persen dan nasional 1,87 persen. Ini capaian yang patut kita jaga,” ujarnya.

Lebih lanjut, politisi Partai Keadilan Sejahtera itu membocorkan "resep" di balik capaian positif tersebut.

Menurutnya, keberhasilan menekan inflasi bukanlah hasil kerja satu instansi saja, melainkan buah dari semangat gotong royong dan kolaborasi yang kuat dari semua pemangku kepentingan.

Ia menyebut sinergi lintas sektor adalah kunci utama yang membuat program-program pengendalian inflasi berjalan efektif.

“Pengendalian inflasi tidak bisa dikerjakan secara parsial. Harus gotong royong semua pihak, termasuk sinergi dengan BI, Bulog, dan aparat penegak hukum,” jelasnya.

Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pemantauan harga di pasar, memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok melalui Bulog, hingga penegakan hukum untuk mencegah praktik penimbunan atau spekulasi harga yang dapat memicu gejolak.

Load More