SuaraBanten.id - Sebuah ironi menyakitkan terjadi di Markas Polresta Serang Kota (Mapolresta Serang Kota) diduga menjadi lokasi pelecehan seksual terhadap bocah 9 tahun oleh seorang pegawai kebersihan.
Lebih mirisnya lagi, kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga terjadi di Polresta Serang Kota yang dilaporkan sejak Februari 2025 ini diduga berjalan di tempat selama lima bulan.
Namun, setelah kasus ini mencuat ke publik, pihak kepolisian tiba-tiba mengeluarkan janji penanganan profesional, sebuah kontras tajam dengan keluhan pihak keluarga korban yang sebelumnya merasa diabaikan dan bahkan menduga adanya upaya peredaman kasus.
Setelah kasus ini menjadi sorotan publik, Polresta Serang Kota akhirnya memberikan penegasan sikap.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Kasat Reskrim Kompol Salahuddin dan penasihat hukum pelapor, Ega Jalaludin, tampil bersama pada Jumat 25 Juli 2025.
Salahuddin menjanjikan bahwa proses penyelidikan akan dilakukan secara maksimal dan adil.
“Ini sebagai bentuk pelayanan yang baik bagi seluruh masyarakat yang membutuhkan bantuan penegakan hukum, tanpa diskriminasi, memastikan setiap laporan ditangani dengan cepat dan adil,” kata Salahuddin dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id).
Dalam kesempatan yang sama, kuasa hukum korban yang sebelumnya vokal mengkritik, kini menyampaikan apresiasi.
“Kami mengucapkan terima kasih atas profesionalisme yang ditunjukkan oleh kepolisian dalam perkara ini. Ini menjadi harapan bagi banyak keluarga yang mencari keadilan,” tutur Ega.
Baca Juga: Pembangunan Flyover Terondol Masuk di RPJMD Provinsi Banten, Jadi Program Prioritas
Pernyataan yang terkesan harmonis tersebut sangat kontras dengan apa yang diungkapkan oleh Ega Jalaludin hanya dua hari sebelumnya. Ia membeberkan bahwa laporan yang mereka buat sejak 3 Februari 2025 seolah tak tersentuh.
“Iya dari tanggal 3 februari 2025 sampai hari ini belom ada tindak lanjut,” kata Ega kepada media pada Rabu (23/7/2025) malam.
Menurut Ega, kelambanan ini memunculkan kecurigaan bahwa pihak kepolisian lebih memprioritaskan citra institusi mereka ketimbang nasib korban.
“Mungkin Polisi lebih mengarah ke citra mungkin ya, citra yang rusak segala macam tapi harusnya tidak begitu,” imbuhnya.
Kecurigaan ini diperparah dengan adanya dugaan upaya intervensi dari internal kepolisian. Berdasarkan penuturan orang tua korban kepada Ega, sempat ada upaya untuk menempuh jalur damai yang diduga diinisiasi oleh salah satu pejabat di Polresta Serang Kota.
“Menurut penuturan orang tua korban ada upaya untuk peredaman atau perdamaian. Di mana pihak pejabat di sana memanfaatkan kerentanan itu dengan perdamaian tapi tidak sampai dengan angka atau nominal,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Pembangunan Flyover Terondol Masuk di RPJMD Provinsi Banten, Jadi Program Prioritas
-
Ahli Forensik Ungkap Korban Mutilasi Gunungsari Diduga Masih Hidup Saat Tubuhnya Dipotong
-
Bocah 9 Tahun Dilecehkan di Mapolresta Serang Kota, Kuasa Hukum: Laporan Belum Ditindaklanjuti
-
Dua Pejabat Ikut Open Bidding Sekda Kabupaten Serang, Nanang Saefudin: Bukti SDM Tak Jado Kandang
-
Kasus Pelecehan Seksual Anak di Cilegon Menggila, 6 Bulan Sudah Ada 70 Kasus
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Saldo Gratis ShopeePay Datang Lagi! Klik 5 Link Ini dan Raih Rp2,5 Juta Sekarang
-
Kompresor AC vs Kulkas: 5 Perbedaan Utama dan Manfaatnya
-
CSR PIK2 dan BNI Dorong Kemandirian UMKM Teluknaga Lewat Pendampingan Bisnis
-
Program Desa BRILiaN BRI Telah Bina 4.909 Desa di Seluruh Indonesia
-
BRI Dukung Akad Massal KUR bagi 800 Ribu Debitur dan Luncurkan Kredit Program Perumahan