SuaraBanten.id - Sebuah data yang mengerikan soal kasus pelecehan seksual anak menyelimuti Kota Cilegon di tengah peringatan Hari Anak Nasional 2025.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon mengungkap bahwa sepanjang Januari hingga Juni 2025, telah terjadi 70 kasus pelecehan seksual terhadap anak.
Jika dirata-rata, angka ini setara dengan satu anak menjadi korban setiap 2,5 hari, sebuah statistik yang menandakan kasus pelecehan seksual terhadap anak di Kota Cilegon sangat fantastis.
Kondisi ini menjadi perhatian yang sangat serius bagi pemerintah daerah. Mayoritas korban dari gelombang kasus ini adalah mereka yang berada di usia transisi, di mana mereka seharusnya mendapatkan lingkungan yang paling aman untuk tumbuh dan berkembang.
Kepala DP3AP2KB Cilegon, Lia Nurlia Mahatma mengatakan, target utama para predator ini adalah anak-anak usia remaja.
“Kasus pelecehan ini dialami oleh anak-anak di Kota Cilegon dari rentang usia 15 tahun sampai 18 tahun,” katanya dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Rabu 23 Juli 2025
Pengawasan Orang Tua Jadi Kunci
Di balik angka yang mengkhawatirkan ini, Lia mengungkapkan sebuah realitas pahit. Menurutnya, kasus pelecehan seksual seringkali terjadi di luar kendali dan pengawasan formal, bahkan ketika berbagai pihak telah berusaha memberikan edukasi. Selalu ada "celah" yang dimanfaatkan oleh para pelaku.
“Kasus pelecehan itu di luar kendali kita, sehebat apapun bagaimana kita melindungi dan menjaga, kalau ada sesuatu yang longgar celahnya dan tidak diawasi ada kejadiannya,” ungkapnya.
Baca Juga: Ekstrakurikuler Jadi Arena Predator, Wali Kota Janji Pecat Oknum Guru SMPN 9 Serang
"Celah" yang dimaksud seringkali berada di lingkungan terdekat anak, termasuk di dalam rumah dan lingkaran pertemanan.
Karenanya, Lia secara tegas meminta para orang tua untuk tidak hanya menjadi pengawas fisik, tetapi juga menjadi "detektif" emosional bagi anak-anak mereka. Menurutnya, komunikasi yang terbuka adalah benteng pertahanan pertama dan terkuat.
“Peran orang tua bukan cuma mengawasi anaknya ada di mana, tapi lihat perubahan pada anak, selama ini jarang anak berkomunikasi dengan orang tuanya,” ucap Lia.
Ia menyoroti bahwa banyak kasus terjadi karena adanya jarak komunikasi antara anak dan orang tua. Anak yang menjadi korban seringkali takut atau bingung untuk bercerita, sehingga perubahan perilaku seperti menjadi lebih murung atau tertutup seharusnya menjadi sinyal alarm bagi setiap orang tua.
Jangan Takut Melapor
Menyadari betapa sulitnya bagi korban untuk bersuara, Lia Nurlia Mahatma mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak segan melapor jika mengetahui atau mengalami kasus pelecehan seksual.
Berita Terkait
-
Ekstrakurikuler Jadi Arena Predator, Wali Kota Janji Pecat Oknum Guru SMPN 9 Serang
-
Komnas PA Ungkap Ada 6 Korban Pelecehan di SMAN 4 Serang, Sebagian Alumni
-
Tiga Oknum Guru SMAN 4 Serang Dinonaktifkan Buntut Pelecehan Seksual
-
Polisi Temukan Unsur Pelecehan Seksual di SMAN 4 Serang, Oknum Guru Segera Jadi Tersangka?
-
Aksi di SMAN 4 Serang Ricuh, Massa Terobos Masuk Sekolah, Ada yang Dipukul Polisi
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Melipir ke Bayah Lebak! Surga Pantai dan Lobster Murah untuk Libur Akhir Tahun Keluarga
-
200 Kg Limbah Radioaktif Cesium-137 yang Dicuri Akhirnya 'Balik Kandang' Utuh
-
Minta Warga Bersabar, DLH Tangsel: Penanganan TPA Cipeucang Terus Berjalan
-
Genting Award Gold: Jejak Kolaborasi Mengatasi Stunting dari Desa ke Nasional
-
Perang Bintang Investor di Krakatau Steel, Tiongkok Resmi Jadi Pesaing Baru Jepang dan Korea Selatan