SuaraBanten.id - Di saat sang ibu berjuang mencari nafkah, seorang ayah di Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Banten yang seharusnya menjadi pelindung justru diduga tega melakukan pencabulan terhadap anak kandung sendiri yang masih berusia 4 tahun.
Kasus dugaan pencabulan anak kandung yang dilakukan oleh sang ayah ini membuka tabir kelam tentang predator anak yang bersembunyi di balik status keluarga.
Seorang bocah perempuan berusia 4 tahun di Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, harus menanggung derita fisik dan trauma mendalam yang diduga dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri, IJP (27).
Ironisnya, perbuatan bejat tersebut diduga terjadi saat sang anak berada dalam pengasuhannya, sementara ibunya sedang bekerja.
Kecurigaan ibu korban muncul ketika sang anak mengalami demam tinggi dan terus-menerus menangis sambil mengeluh kesakitan pada bagian vitalnya.
Tanpa menunda, ia segera membawa putrinya ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis, yang kemudian menguatkan dugaan adanya kekerasan seksual. Peristiwa pilu ini diduga terjadi pada Senin pagi, 30 Juni 2025, sekitar pukul 06.00 WIB.
Saat itu, hanya ada korban dan pelaku di dalam rumah mereka yang menumpang di kediaman orang tua sang istri. Ibu korban sendiri sedang mencari rezeki dengan berjualan kue di Pasar Tambak.
Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, pelaku menjalankan aksinya dengan bujuk rayu dan ancaman agar perbuatannya tidak dilaporkan.
“Modus pelaku adalah memasukkan jari ke kemaluan korban dan mengancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya,” ujarnya, Sabtu 12 Juli 2025.
Baca Juga: Ketua DPRD Desak Kasus Pelecehan Seksual SMAN 4 Serang Diproses Hukum: Damai Tidak Cukup!
Tim kepolisian bergerak cepat setelah menerima laporan. Kurang dari 24 jam, IJP berhasil diringkus saat sedang berjualan kelapa di Desa Cijeruk, Kecamatan Kibin.
Kini, ia harus menghadapi proses hukum di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Serang. Atas perbuatannya, IJP dijerat dengan Pasal 82 Undang-Undang Perlindungan Anak.
Hukuman yang menantinya pun tidak main-main, dengan ancaman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun.
“Namun karena pelaku adalah ayah kandung korban, pidananya ditambah sepertiga dari ancaman hukuman tersebut,” tutup Condro Sasongko.
Kasus ini menjadi pengingat tragis bahwa ancaman terbesar bagi anak terkadang datang dari orang terdekat yang seharusnya memberikan perlindungan tanpa syarat.
Kontributor : Yandi Sofyan
Berita Terkait
-
Ketua DPRD Desak Kasus Pelecehan Seksual SMAN 4 Serang Diproses Hukum: Damai Tidak Cukup!
-
Dinkes Serang Sebut Rawat Jalan DBD di Rumah Bisa Berujung Maut, Begini Penjelasannya
-
Upaya Damai Bisa Berujung Pidana, Pihak yang Halangi Kasus SMAN 4 Serang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Ratusan Pedagang Pasar Rau Bakal Direlokasi Demi Tangani Banjir
-
Proyek Kawasan Kumuh Pemkot Tangsel Jadi Temuan BPK, Ada Kelebihan Bayar Hingga Rp326 Juta
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Babyface Gebrak Jakarta, BRI Kasih Diskon Tiket Konser Eksklusif
-
BRI Raih Penghargaan Top 50 Emiten BigCap Berkat Konsistensi Terapkan Tata Kelola Perusahaan Baik
-
Patroli Siber Diperkuat! Polisi Kejar Pelaku Teror Bom Digital yang Sasar Sekolah di Tangsel
-
AgenBRILink Permudah Akses Keuangan di Kepulauan Mentawai, Tanpa Perlu ke Kantor Cabang
-
Kaur Keuangan Sikat Dana Desa Rp1 Miliar, Rekening Desa Petir Kosong Melompong, Pelaku Kini Buron