SuaraBanten.id - Sidang perdana pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap kekasihnya di Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Mulyana (23) diwarnai aksi unjuk rasa ratusan warga.
Sidang yang tampak dijaga puluhan anggota kepolisian bersenjata lengkap itu diwarnai desakan untuk agar pelaku mutilasi dihukum mati cari ratusan orang dari pihak keluarga.
Pasalnya, ratusan orang dari pihak keluarga korban sempat menggelar aksi demo guna menuntut terdakwa pelaku mutilasi Mulyana dihukum mati.
Bahkan saat sidang dengan agenda pembacaan dakwaan dimulai, mereka pun merangsek masuk memenuhi ruang persidangan.
Salah satu warga Desa Rancasanggal Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Babay mengaku, dirinya bersama ratusan orang lainnya sengaja menghadiri persidangan untuk mengawal agar keinginan pihak keluarga agar terdakwa dihukum mati.
"Saya untuk menuntut agar pelaku dihuk mati. Harapan warga agar segera dihukum mati itu aja, pokoknya harus dihukum mati karena dia (terdakwa Mulyana) terlalu sadis, pembunuh berdarah dingin," kata Babay mengungkap alasan dirinya dan ratusan masa mendatangi PN Serang.
Dalam sidang dakwaan tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Serang Fitriah menjerat terdakwa Mulyana dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.
Dalam uraiannya, Fitriah secara rinci menyebut pembunuhan dilakukan secara sadis dan terencana terhadap korban Siti Amelia, yang sedang hamil akibat hubungan di luar nikah dengan terdakwa Mulyana.
"Terdakwa ingin berniat dan berencana untuk membunuh korban Siti Amelia," kata Fitriah di hadapan majelis hakim yang diketuai David Pangabean.
Baca Juga: Belanja Modal Kabupaten Serang Bermasalah, BPK Ungkap 12 Temuan Ini
Fitriah menjelaskan peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu, 13 April 2025. Berawal dari percakapan melalui WhatsApp, korban mengabari bahwa dirinya sedang hamil kepada terdakwa Mulyana.
"Pada saat itu korban Siti Amelia memberitahu Terdakwa Mulyana kalau korban sedang hamil," jelasnya menjelaskan kronologi kejadian sebelum pembunuhan dengan mutilasi terjadi di Gunungsari, Serang, Banten.
Fitriah menambahkan terdakwa yang tidak terima, kemudian mengatur pertemuan dan menyusun rencana pembunuhan. Setelah korban diyakinkan untuk ikut dengan alasan akan membeli obat penggugur kandungan.
"Mulyana membawa korban Siti Amelia kesebuah kebun yang berada di Kampung Baru Ciberuk Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Serang, sesuai dengan niat dan rencana, tempat tersebut menjadi lokasi yang terdakwa rencanakan untuk membunuh korban," jelasnya menungkap rencana terdakwa membunuh korban Siti Amelia.
Fitriah menambahkan di lokasi tersebut, Mulyana mencekik korban menggunakan kerudung, menenggelamka korban di kubangan air, dan setelah memastikan korban belum sepenuhnya tewas, terdakwa kembali melilit leher korban hingga tak bernyawa.
"Terdakwa Mulyana mengambil sebilah senjata tajam jenis golok yang rencanaya akan digunakan untuk memotong-motong atau memutilasi beberapa bagian tubuh korban Siti Amelia," tambahnya.
Berita Terkait
-
Resmi Diperpanjang! Pemutihan Pajak Kendaraan di Banten Berlaku hingga 31 Oktober 2025
-
Belanja Modal Kabupaten Serang Bermasalah, BPK Ungkap 12 Temuan Ini
-
4 Kabupaten di Banten Ditarget Pasok Bahan Baku Makan Bergizi Gratis
-
14 Pelaku Pelecehan Anak di Bawah Umur Diringkus, Pelaku Mayoritas Orang Dekat
-
KLHK Gencar Sidak dan Segel Perusahaan Nakal di Serang, Apa Alasan di Baliknya?
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Kumpulan Promo Jelang 17 Agustus 2025 Rayakan HUT RI
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
Pilihan
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
Terkini
-
Panduan Lengkap Harga Produk Hirostar, Pilihan Raket Terbaik Untukmu
-
3 Fakta Miris Ayah di Serang Nyamar Jadi 'Bos Mafia' Demi Cabuli Anak Tiri
-
Miris! Ayah di Serang Nyamar Jadi 'Bos Mafia' untuk Cabuli Anak Tiri Melalui Aplikasi Online
-
Ini Modus Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa di Banten
-
BRI Singapore Branch Genap Satu Dekade Perkuat Konektivitas Ekonomi Indonesia di Asia