Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 15 Mei 2025 | 20:32 WIB
Anggota Komisi III DPR RI fraksi PKS, Achmad Dimyati Natakusumah. (Suara.com/Bagaskara)

SuaraBanten.id - Pemerintah Provinsi Banten bakal memasukan anak nakal ke asrama militer guna mendisiplinkan mereka yang terlibat tawuran, narkoba, bolos sekolah, atau melawan orang tua. Lantas apakah kebijakan ini meniu kebijakan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi?

Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan, rencana anak nakal dimasukan ke asrama militer dilakukan untuk meminimalisir terjadinya aksi tawuran di Banten.

Wagub Banten berharap program tersebut berdampak pada angka tindak pidana yang dilakukan oleh anak-anak sekolah bisa turut berkurang.

"Tawuran itu udah langsung aja masukan asrama saja, asrama Kopassus, karena itu memang pidana. Jadi jangan sampai dibiarkan," kata Dimyati, Kamis 15 Mei 2025.

Baca Juga: Wagub Banten Murka! Sebut Pengusaha Lokal Minta Jatah Proyek Rp5 Triliun Seperti Preman

Kata Dimyati, intinya anak-anak nakal di Provinsi Banten, anak yang betul-betul di jalanan meresahkan harus diikutsertakan dalam program itu.

"Anak-anak yang tawuran, anak-anak pemarah, kurang ajar gitu, yang tidak bermoral, yaudah masukan ke asrama (Militer)," kata Politisi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS itu.

Meski menyebutnya asrama militer, Dimyati mengaku tak masalah jika anak-anak itu juga ditempatkan di Brimob.

"Kita asaramakan ke yang dekat, punya asrama militer, atau di brimob juga boleh," imbuh mantan Bupati Pandeglang itu.

Dimyati menegaskan, pihaknya bersedia menggelontorkan anggaran untuk proses pembinaan terhadap anak-anak nakal di Banten agar berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Baca Juga: Tawuran Pelajar Berdarah di Serang: Saling Tantang di IG Berujung Tangis di Kantor Polisi

"Nanti kita bayar lah, asramanya kita bayar. Kita didik anak-anak itu agar ke depan berguna bagi keluarganya, bagi daerahnya, bagi agama, bangsa dan negara," ungkapnya.

Load More