Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 11 Maret 2025 | 16:20 WIB
ILUSTRASI Alutista- Warga menjajal senapan saat pameran Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutista) di Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (27/9). PT Krakatau Steel menandatangani MoU dengan Pindad terkait suplay material Alutista atau alat perang untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara. [Suara.com/Muhaimin A Untung]

"Nota Kesepahaman yang kami tandatangani ini mencakup kerja sama suplai kebutuhan material, pengembangan material dan produksi produk alat peralatan industri pertahanan dan keamanan," kata Muhamad Akbar Djohan.

Lebih lanjut, Akbar Djohan juga menyinggung produk baja berkualitas Hot Rolled Coil atau baja canai panas Krakatau Steel merupakan salah satu material yang akan disuplai dalam kerja sama ini.

"Kami berkomitmen mengoptimalkan kerja sama ini hingga jangka waktu 2 tahun ke depan. Melalui kerja sama ini Krakatau Steel mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri untuk industri pertahanan," paparnya.

Akbar Djohan memaparkan kapasitas produksi baja canai panas kini mencapai 2,4 juta ton. Usai recovery fasilitas produksi Hot Strip Mill pihaknya optimistis dapat memenuhi kebutuhan baja domestik.

Baca Juga: Krakatau Steel Teken MoU dengan BKPP, Komitmen Bangun Korporasi Baik dan Bersih

"Kami optimistis dapat kembali memenuhi kebutuhan baja domestik untuk berbagai proyek strategis nasional, infrastruktur, termasuk pemenuhan kebutuhan untuk industri pertahanan bersama PT Pindad ini," jelasnya Akbar Djohan.

Lebih lanjut, Akbar Djohan menekankan PT Krakatau Steel terus menjaga kepercayaan dari semua mitra atau stakeholder yang bekerjasama dengan perusahaan baja plat merah itu.

Kepercayaan tersebut dijaga melalui Revolutionary Movements 'Committed to Transform' to support Recovering Business Acceleration, suatu gerakan yang bisa membangun ekosistem kondusif bagi investor.

Secara efektif, perubahan hampir tidak mungkin terjadi tanpa kolaborasi, kerja sama, dan konsensus seluruh industri. Dengan industrialisasi dan hilirisasi kita dapat mewujudkan ketahanan dan kemandirian industri baja nasional yang berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.

Diketahui, Penandatanganan berbagai kerja sama strategis ini diadakan di Grha Pindad Bandung pada Senin 10 Maret 2025 kemarin dengan dihadiri oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto.

Baca Juga: Tinggalkan Bahan Bakar Fosil, Anak Perusahaan PT Krakatau Steel Luncurkan ERIKS

Kemudian, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, serta Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Muhammad Akbar Djohan.

Load More