“Sekarang itu rumah-rumah seperti benar-benar di atas tebing. Kalau hujan deras atau galian makin dalam, ngeri bisa longsor. Warga jadi was-was tiap malam,” ucap seorang warga lain yang meminta identitasnya tidak disebutkan.
Warga kini menaruh harapan besar pada pemerintah daerah untuk segera turun tangan dan menertibkan aktivitas yang merusak ini sebelum terjadi bencana.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon, Sabri Mahyudin, sempat menyatakan akan meninjau lokasi pada Rabu 10 September 2025.
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lebih lanjut mengenai realisasi kunjungan tersebut, membiarkan warga tetap hidup dalam ketidakpastian dan ancaman.
Baca Juga:PPP Cilegon Tegaskan Dukung Mardiono di Muktamar ke-10, Target Kursi DPR RI Sebagai Pembuktian