10 Ciri Anak Mengalami Speech Delay dan Cara Mengatasinya

Speech delay adalah kondisi keterlambatan bicara pada anak. Kenali 10 ciri & penyebabnya, seperti kurangnya kosakata, sulit memahami perintah, atau gangguan pendengaran.

Bella
Rabu, 06 Agustus 2025 | 16:18 WIB
10 Ciri Anak Mengalami Speech Delay dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi anak-anak [pexels/Pavel Danilyuk]

SuaraBanten.id - Speech delay atau keterlambatan bicara adalah kondisi di mana perkembangan kemampuan berbicara anak tidak sesuai dengan tahapan usia seharusnya.

Meskipun setiap anak memiliki ritme tumbuh kembang yang berbeda, penting bagi orang tua untuk mengetahui tanda-tanda keterlambatan bicara sejak dini.

Hal ini memungkinkan intervensi lebih cepat agar anak bisa mengejar ketertinggalannya.

Berikut ini 10 ciri anak mengalami speech delay dan cara mengatasinya yang bisa dijadikan panduan bagi orang tua:

Baca Juga:ASN Kemenag Banten Cabuli Anak Tiri Ditangkap, Sempat Melawan Pakai Golok Saat Diamankan

Anak Artis Alami Speech Delay (Instagram/@riaricis1795)
Anak Artis Alami Speech Delay (Instagram/@riaricis1795)

1. Tidak Mengoceh di Usia 12 Bulan

Bayi umumnya mulai mengoceh di usia 6-12 bulan.

Jika anak Anda belum mulai mengeluarkan suara seperti “ba-ba” atau “da-da” di usia 12 bulan, ini bisa menjadi tanda awal speech delay.

2. Tidak Menanggapi Saat Dipanggil Namanya

Anak usia 1 tahun biasanya sudah mulai menoleh saat namanya dipanggil.

Bila anak tampak tidak peka atau tidak merespons, selain berisiko speech delay, bisa juga mengindikasikan masalah pendengaran.

3. Minimnya Penggunaan Gestur

Anak normal sering menggunakan gestur seperti menunjuk, melambai, atau menggeleng.

Baca Juga:Kesal Bocah Masuk Mobil, Pemuda di Tangerang Tega Sundut Rokok ke Anak 9 Tahun

Jika di usia 12-15 bulan anak tidak menggunakan gerakan-gerakan ini, perlu diwaspadai.

4. Tidak Memiliki Kosakata Dasar di Usia 18 Bulan

Pada usia ini, anak umumnya sudah bisa mengucapkan 10 kata atau lebih.

Bila anak belum bisa mengucapkan kata-kata seperti “mama”, “papa”, atau nama benda, ini termasuk tanda speech delay.

5. Sulit Memahami Perintah Sederhana

Anak usia 2 tahun seharusnya bisa memahami perintah sederhana seperti “ambil bola” atau “ayo duduk”. Jika tidak merespons, hal ini bisa jadi bukan hanya soal bicara, tapi juga pemahaman bahasa.

6. Tidak Membuat Kalimat Dua Kata di Usia 2 Tahun

Kalimat sederhana seperti “mau susu” atau “mama pergi” biasanya muncul di usia 24 bulan.

Jika anak masih hanya mengucapkan satu kata atau tidak ada perkembangan berarti, waspadai keterlambatan bicara.

7. Tidak Ada Kemajuan Dalam Berbicara dari Bulan ke Bulan

Kemajuan bicara biasanya berlangsung secara bertahap. Jika perkembangan terasa stagnan atau tidak ada kata baru dalam beberapa bulan, konsultasikan dengan ahli.

8. Terlalu Sering Menggunakan Isyarat Dibanding Kata

Jika anak lebih sering menunjuk atau menarik tangan orang tua untuk menunjukkan keinginannya ketimbang berbicara, ini juga menjadi indikator speech delay.

9. Sering Frustrasi Saat Berkomunikasi

Anak yang kesulitan menyampaikan sesuatu secara verbal sering menunjukkan rasa frustrasi, seperti tantrum karena orang tua tidak memahami maksudnya.

10. Kesulitan Ditangkap oleh Orang Lain

Jika di usia 3 tahun, hanya orang tua yang bisa memahami perkataan anak, sementara orang lain kesulitan mengerti, ini bisa jadi ciri kemampuan bicaranya belum berkembang sesuai usia.

Penyebab Umum Speech Delay

Beberapa penyebab umum speech delay antara lain:

  • Gangguan pendengaran
  • Keterlambatan perkembangan umum
  • Gangguan spektrum autisme
  • Kurangnya stimulasi bahasa di lingkungan
  • Masalah anatomi seperti gangguan otot mulut (oral-motor disorder)

Cara Mengatasi Speech Delay pada Anak

1. Konsultasi ke Dokter Anak atau Terapis Wicara

Langkah pertama dan terpenting adalah evaluasi oleh dokter anak dan dirujuk ke terapis wicara jika diperlukan. Diagnosa profesional sangat penting.

2. Terapi Wicara Rutin

Terapi wicara yang dilakukan secara berkala dan intensif terbukti sangat efektif dalam membantu anak mengejar ketertinggalan dalam berbicara.

3. Interaksi Aktif dengan Anak

Banyak berbicara dengan anak, membaca buku bersama, atau menyanyikan lagu anak-anak membantu menstimulasi perkembangan bahasanya.

4. Batasi Waktu Layar

Terlalu banyak screen time (TV, tablet, smartphone) dapat menghambat kemampuan bicara karena anak lebih menjadi pendengar pasif daripada aktif berkomunikasi.

5. Berikan Respons Positif

Setiap kali anak mencoba berbicara, berikan respon positif agar ia merasa percaya diri dan terus mencoba mengembangkan kemampuannya.

Kapan Harus Khawatir?

Jika anak menunjukkan dua atau lebih ciri speech delay di atas, dan tidak ada perkembangan berarti dalam waktu 2-3 bulan, sebaiknya segera lakukan evaluasi medis.

Semakin cepat penanganan dilakukan, semakin besar peluang anak untuk mengejar kemampuan bicaranya.

Speech delay bukanlah akhir dari segalanya. Banyak anak yang mengalami keterlambatan bicara mampu tumbuh normal dan berprestasi asalkan mendapat penanganan yang tepat dan segera.

Sebagai orang tua, mengenali ciri-cirinya sejak dini adalah kunci utama agar anak tidak tertinggal dalam perkembangan sosial dan akademis di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini