-
Warga Ciledug, Larangan, dan Karang Tengah Tangerang diimbau waspada tinggi. BPBD menetapkan 3 kecamatan ini sebagai zona merah banjir rawan luapan Kali Angke.
-
Pemerintah Kota Tangerang memfokuskan mitigasi banjir di zona merah dengan mengerahkan alat berat. Normalisasi sungai dan pembersihan sampah jadi prioritas utama PUPR.
-
BPBD Kota Tangerang menyiagakan petugas 24 jam di tiga wilayah krusial. Karakteristik geografis wilayah timur Tangerang memerlukan penanganan dan pemantauan khusus.
SuaraBanten.id - Memasuki penghujung tahun 2025, peringatan dini terkait cuaca ekstrem kembali menyala bagi warga Kota Tangerang, Banten. Bagi Kawan Muda yang tinggal di wilayah timur Tangerang, persiapan ekstra tampaknya harus segera dilakukan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang secara resmi telah memetakan tiga kecamatan yang masuk dalam kategori perhatian khusus alias rawan banjir parah.
Ketiga wilayah tersebut adalah Kecamatan Ciledug, Larangan, dan Karang Tengah.
Kawasan ini memang memiliki riwayat panjang sebagai langganan banjir, terutama akibat luapan Kali Angke yang kerap melumpuhkan akses jalan dan merendam pemukiman warga saat curah hujan tinggi.
Baca Juga:Krisis Sampah di Tangsel, Pengamat: Perpres 109/2025 Tak Berlaku Surut
Kepala BPBD Kota Tangerang, Mahdiar, menegaskan bahwa pemetaan ini bukan tanpa alasan. Karakteristik geografis dan aliran sungai membuat wilayah timur Tangerang membutuhkan penanganan prioritas.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tidak ingin kecolongan, sehingga peta mitigasi bencana difokuskan pada titik-titik krusial di tiga kecamatan tersebut.
Langkah taktis yang dilakukan meliputi normalisasi sungai untuk membersihkan sedimentasi lumpur hingga pembersihan saluran air di pemukiman agar bebas dari sumbatan sampah.
"Meski demikian seluruh wilayah Kota Tangerang tetap menjadi fokus pemantauan terpadu. Wilayah yang masuk dalam atensi khusus, kita sudah siapkan petugas jaga juga selama 24 jam," kata Mahdiar, dilansir dari Antara, Selasa (16/12/2025).
Aksi nyata untuk mencegah tenggelamnya Ciledug dan sekitarnya sudah mulai terlihat. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang bergerak cepat mengerahkan armada berat.
Baca Juga:Rahasia Suku Badui Jaga Hutan Lindung 3.100 Hektare Agar Banten Tak Diterjang Bencana
Kepala Dinas PUPR, Taufik Syahzaeni, menjelaskan bahwa salah satu titik krusial yang sedang digempur adalah Pintu 3 Paninggilan Utara, Ciledug.
Di lokasi ini, alat berat bekerja keras mengangkat sedimentasi, lumpur lekat, hingga tumpukan sampah domestik yang selama ini menghambat laju air. Tujuannya jelas: memulihkan kapasitas drainase agar berfungsi optimal saat hujan deras mengguyur.
“Kami memfokuskan normalisasi ini untuk mengangkat sedimentasi dan tumpukan sampah yang menghambat fungsi saluran selama ini. Tidak hanya petugas, kami sudah mengerahkan armada alat berat untuk mulai beroperasi di lapangan sampai beberapa hari mendatang,” ujar Taufik.