-
Cuaca ekstrem memicu dua bencana hidrometeorologi, yaitu banjir di Cinangka dan pergerakan tanah (longsor) di Bojonegara, Serang, Banten, yang merusak pemukiman dan akses jalan vital.
-
Longsor di Bojonegara merusak rumah warga hingga kritis dan memutus akses jalan total. Banjir di Cinangka merendam pemukiman dengan TMA mencapai 40 sentimeter.
-
BPBD Serang langsung menerjunkan tim reaksi cepat ke lokasi untuk kaji cepat, memantau debit air, dan berkoordinasi intensif untuk antisipasi evakuasi jika kondisi memburuk.
SuaraBanten.id - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Banten kembali memicu bencana hidrometeorologi serius. Pada Selasa malam ini, Kabupaten Serang Banten dilaporkan menghadapi dua kejadian bencana alam sekaligus di dua kecamatan berbeda.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang kini tengah berjibaku menangani banjir yang merendam pemukiman warga dan pergerakan tanah (longsor) yang memutus akses jalan vital.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Serang, Ajat Sudrajat, membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan darurat secara beruntun melalui layanan pusat informasi.
Tim reaksi cepat langsung diterjunkan ke Kecamatan Cinangka dan Kecamatan Bojonegara yang menjadi titik lokasi bencana.
Baca Juga:Warga Ciledug dan Sekitarnya Harap Waspada! 3 Kecamatan Ini Masuk Zona Merah Banjir
Di wilayah pesisir barat, hujan deras memicu luapan air yang merendam pemukiman padat penduduk. Lokasi terparah berada di Kampung Kajaroan, RT/RW 001/004, Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Tinggi Muka Air (TMA) saat ini dilaporkan sudah mencapai 40 sentimeter dan menggenangi rumah-rumah warga.
"BPBD Kabupaten Serang telah berkoordinasi dengan pihak pelapor dan langsung memberangkatkan personel ke lokasi guna melakukan asesmen atau kaji cepat dampak banjir," tegas Ajat Sudrajat.
Hingga berita ini diturunkan, personel BPBD masih standby di lokasi untuk memantau debit air. Kekhawatiran utama adalah jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi, volume air bisa meningkat dan membahayakan keselamatan warga, terutama lansia dan anak-anak.
Kondisi yang lebih mengkhawatirkan terjadi di wilayah utara. Pergerakan tanah atau longsor dilaporkan menghantam Kampung Silodong, Desa Pakuncen, Kecamatan Bojonegara. Dampak kerusakannya terbilang signifikan dan membahayakan struktur bangunan.
Baca Juga:Pejabat Serang Dilarang Cuti dan 'Minggat' Selama Nataru, Rupanya Ini Alasan Keras Bupati
"Berdasarkan data kondisi terkini, pergerakan tanah tersebut mengakibatkan bagian halaman belakang dari dua unit rumah warga tertimbun material longsor," ujar Ajat.
Tak hanya menimbun halaman, satu unit rumah warga dilaporkan dalam kondisi kritis dan nyaris roboh akibat pondasinya tergerus pergerakan tanah.
Situasi ini memaksa penghuni rumah untuk waspada tingkat tinggi. Selain kerusakan hunian, akses mobilitas warga lumpuh total. Akses jalan di sekitar lokasi kejadian dilaporkan terputus total tertutup material tanah, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
BPBD Kabupaten Serang saat ini terus melakukan koordinasi intensif dengan pihak pelapor di lapangan dan aparat desa setempat untuk menentukan langkah penanganan lanjutan, termasuk opsi evakuasi warga jika pergerakan tanah terus terjadi. [Antara].