SuaraBanten.id - Pemerintah Kota atau Pemkot Serang melaporkan pihak yang mengaku sebagai ahli waris lahan SDN Kuranji di Kecamatan Taktakan ke kepolisian lantaran melakukan pihak yang mengaku ahli waris menyegel gerbang utama sekolah dengan bambu.
Hal itu disampaikan Wali Kota Serang Budi Rustandi usai menerima pengaduan dari para guru-guru terkait SDN Kuranji disegel saat datang ke Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Serang pada Rabu 16 Juli 2025.
Menurut Budi Rustandi, pelaporan dilakukan lantaran proses gugatan terkait sengketa lahan SDN Kuranji masih berlangsung di Pengadilan Negeri Serang dan belum ada keputusan yang harus dijalankan oleh kedua belah pihak.
![SDN Kuranji di Kota Serang, Banten disegel ahli waris, Rabu 16 Juli 2025. [Yandi Sofyan/SuaraBanten.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/16/56618-sdn-kuranji-di-kota-serang-banten-disegel-ahli-waris-rabu-16-juli-2025-yandi-sofyansuarabanten.jpg)
"Karena itu kan statusnya quo berarti, harusnya tidak ada penutupan secara hati nurani. Biar nanti dari pihak kita, pemkot melaporkan ke kepolisian melalui kejaksaan," kata Budi, Rabu (16/7/2025).
Baca Juga:SDN Kuranji Disegel Lagi, Ahli Waris Tuding Wali Kota Serang Ingkar Janji
Untuk itu, Budi dengan tegas mengatakan tidak akan menempuh jalur mediasi melalui pengadilan dan memilih untuk menunggu keluarnya putusan dari majelis hakim.
Bahkan Budi sesumbar siap membeli lahan tersebut apabila keputusan pengadilan menyatakan Pemkot Serang kalah dalam gugatan.
"Dengan kejadian ini saya lebih tegas lagi, bahwa udah ga usah damai di pengadilan, kalaupun kalah saya bayar. Apapun keputusan, saya akan kerjain itu semua sesuai dengan perintah keputusan pengadilan," ungkapnya.
Ia pun menyesalkan sikap dari pihak yang mengklaim sebagai ahli waris lahan SDN Kuranji yang bersikukuh melakukan penyegelan di tengah proses persidangan yang masih berlangsung.
Bahkan, Budi pun menuding pihak yang melakukan penyegelan cenderung egois lantaran hanya memikirkan kepentingan pribadi tanpa memikirkan nasib anak-anak yang bersekolah di SDN Kuranji.
Baca Juga:Antar Anak Tanpa Helm, Nur Agis Aulia Minta Ditilang: Sinyal Penting Kesadaran Berlalu Lintas
"Si ahli warisnya juga sekolah di situ, masa tega anaknya loncat ke pagar? Dan ini terutama psikologis anak-anak. Karena dalam hati kecil sedih, lama-lama sedih. Apalagi ini sekolah, dan sangat kecewa ke ahli waris yang terlalu mementingkan kepentingan pribadinya, tidak memikirkan kepentingan yang luas," tandasnya.
Kontributor : Yandi Sofyan