Pernah Jadi Anak Koin Hingga Tukang Semir, Munirudin Kini Jadi Orang Nomor Dua di Kemenag Cilegon

Dalam edisi Success Story kali ini SuaraBanten.id menyuguhkan kisah sukses Kasubag TU Kemenag Kota Cilegon.

Hairul Alwan
Senin, 10 Februari 2025 | 22:05 WIB
Pernah Jadi Anak Koin Hingga Tukang Semir, Munirudin Kini Jadi Orang Nomor Dua di Kemenag Cilegon
Kasubbag TU Kemenag Kota Cilegon Munirudin memberi keterangan kepada SuaraBanten.id. [Alwan/SuaraBanten.id]

SuaraBanten.id - Sukses butuh perjuangan. Kata itu mungkin menjadi salah satu kata yang tepat disematkan untuk Kasubag TU Kementerian Agama atau Kemenag Kota Cilegon, Munirudin.

Dalam edisi Success Story kali ini kita akan menceritakan perjuangan di balik kesuksesan Munirudin hingga kini berhasil menempati posisi orang nomor dua di Kemenag Cilegon.

Munirudin kecil lahir di Lingkungan Sumur Menjangan, Kelurahan Kotasari, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon. Ia kemudian menjalani pendidikan dasar di SDN Grogol 1, kemudian berlanjut ke SMP Samangjaya yang berlokasi di SMPN Pulomerak yang kegiatan belajar mengajarnya dilaksanakan di sore hari.

Meski menjalani pendidikan, proses untuk belajar Munirudin tidaklah mudah. Dari sinilah perjuangan panjangnya mengenyam pendidikan sambil melakukan beberapa pekerjaan yang dijadikan tambahan untuk biaya sekolah.

Baca Juga:Hari Mambaca Nyaring, Fajar Hadi Prabowo Singgung Pentingnya Literasi

Sejak SMP dirinya mulai terjun untuk memulai usaha di Pelabuhan Merak. Mulai dari menjadi tukang semir sepatu, saya juga berjualan salak.

"Karena sekolahnya sore jadi paginya menyemir sepatu dan berjualan. Kemudian saat senggang saya juga jadi anak pemburu koin," katanya saat ditemui di ruang kerjanya di Kemenag Kota Cilegon.

Saat itu, ia memberanikan diri menjadi anak koin, dengan melompat tinggi dari atas kapal untuk mengambil uang atau koin dari para penumpang yang dilemparkan ke laut.

Tak hanya, itu Munirudin saat remaja juga kerap menjual kipas plastik untuk penumpang Pelabuhan Merak. Berbagai aktifitas tersebut terus dilakukan hingga dirinya lulus SMP.

Kemudian, saat menjalani pendidikan di Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Gerem, ia juga tetap menjalani sekolahnya sambil mencari penghasilan. Kala itu, ia tak ragu untuk menjadi kenek angkutan umum.

Baca Juga:Usulkan Perda Penataan Kabel Listrik dan Telkom, Rahmatulloh Singgung Visi Robinsar-Fajar

"Ketika saya sekolah di MA Al-Khairiyah itu sambil menjadi kenek angkot jurusan Merak-Cilegon selama tiga tahun," tutur Mantan Kepala Sekolah MAN 2 Kota Cilegon itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini